OLEH: Khoeri Abdul Muid
Bayangkan ini: kamu duduk di kelas, mungkin sedang bosan saat gurumu menjelaskan tentang proses ijab kabul, sebuah tradisi yang sepertinya jauh dari relevansi kehidupan sekolahmu sehari-hari. Lalu tiba-tiba, tanpa sadar, kamu ditarik menjadi aktor utama dalam skenario pernikahan pura-pura di depan teman-teman sekelas.Â
Tahun 2016, ijab kabul hanyalah tugas sekolah, sebuah ritual latihan yang sama sekali tak dianggap serius. Namun, siapa sangka, delapan tahun kemudian, sandiwara kecil itu berubah menjadi kenyataan?
Di sinilah teori foreshadowing dalam kehidupan terasa begitu nyata. Dalam narasi sastra, foreshadowing digunakan untuk memberikan petunjuk tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan. Tetapi, dalam kehidupan nyata, siapa yang mengira sebuah praktik sederhana di sekolah bisa jadi pertanda jodoh sesungguhnya?Â
Ini adalah kisah viral yang telah membuktikan bahwa takdir bisa dimainkan oleh hal-hal sekecil apapun, termasuk tugas sekolah yang dianggap iseng.
Dari perspektif psikologi, mungkin ada yang berargumen bahwa kebiasaan atau interaksi berulang di masa remaja memiliki kekuatan bawah sadar yang memengaruhi pilihan hidup kita. Dalam teori mere exposure effect, semakin sering kita terpapar pada seseorang atau sesuatu, semakin besar kemungkinan kita merasa nyaman dan tertarik.Â
Jadi, mungkin latihan ijab kabul yang awalnya hanya permainan memicu semacam "chemistry" yang akhirnya berbunga delapan tahun kemudian.
Namun, sudut pandang yang lebih lucu mungkin datang dari teori kebetulan, atau serendipity. Seperti yang dikatakan banyak orang, terkadang cinta datang ketika kita paling tidak mengharapkannya.Â
Dua remaja yang hanya menjalankan peran pernikahan di sekolah bisa jadi bahkan tidak saling menyukai saat itu. Tetapi, waktu, pengalaman, dan mungkin campur tangan takdir membuat mereka akhirnya benar-benar mengikat janji suci, kali ini dengan serius.
Cerita ini adalah cerminan dari bagaimana kehidupan, seperti komedi romantis, sering kali penuh dengan tikungan yang tak terduga. Siapa yang bisa menebak bahwa cinta bisa dimulai dari sebuah tugas sekolah yang sederhana? Jika ada pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah ini, mungkin itu adalah: jangan pernah remehkan tugas sekolah, terutama yang melibatkan pasangan!