OLEH: Khoeri Abdul muid
Membimbing siswa dalam lomba menulis cerkak (cerita cekak/cerpen) bisa jadi tantangan tersendiri, tapi juga seru! Apalagi lomba yang satu ini unik banget---dari stimulasi visual berupa gambar tunggal hingga aturan menulis cerkak dalam bahasa Jawa dengan dialek khas Jawa Tengah.
Kalau kamu pernah berpikir tips biasa nggak cukup, bayangkan kalau kita gabungin elemen tradisional seperti suwuk ke dalam proses bimbingan. Hasilnya? Pendekatan yang nggak cuma efektif, tapi juga penuh "sentuhan magis!"
Yuk, kita bahas bagaimana memadukan kedua hal ini untuk mengantar siswa menuju kemenangan!
1. Tema dan Stimulasi Visual: Kunci Awal Imajinasi
Lomba cerkak ini dimulai dengan tema dan stimulasi visual, berupa gambar tunggal yang disesuaikan dengan tema lomba. Di sinilah "suwuk" pertama kita dimulai: ajak siswa memandangi gambar tersebut dalam-dalam, seperti seorang dukun suwuk yang memfokuskan niatnya. Bimbing mereka untuk mengembangkan cerita dari gambar itu, tetapi jangan lupa memberi tahu mereka aturan penting---cerkak haruslah hasil imajinasi sendiri, tanpa plagiarisme, unsur kebencian, atau pornografi. Seperti dalam suwuk, kita ingin cerita ini bersih dan penuh kekuatan positif.
2. Cerkak: Sebuah Pengalaman dan Khayalan
Cerkak itu menarik karena bisa terinspirasi dari pengalaman sehari-hari atau khayalan liar. Mirip suwuk yang menggunakan mantra untuk mengatasi penyakit fisik dan spiritual, siswa perlu menggunakan imajinasinya untuk menciptakan dunia baru dalam ceritanya. Tentu saja, cerkak ditulis dalam bahasa Jawa, dan mereka bisa menggunakan dialek yang ada di Jawa Tengah, sesuai dengan aturan lomba. Ajak mereka merasa terhubung dengan akar budaya lewat kata-kata yang mereka tulis---seolah-olah setiap kata adalah mantra yang kuat.
3. Tulisan yang Rapi dan Terbaca
Setelah ide terkumpul, langkah berikutnya adalah menuliskan cerkak itu dengan rapi dan jelas di atas kertas folio bergaris yang sudah disediakan panitia. Suwuk juga butuh media khusus, seperti air atau daun; dalam lomba ini, kertas adalah "media" mereka. Berikan mereka tips sederhana tentang bagaimana menjaga tulisan tetap rapi dengan batas tepi kanan dan kiri masing-masing 2 cm, agar juri nggak kesulitan membaca hasil karya mereka. Ingatkan juga soal panjang tulisan: minimal dua halaman dan maksimal tiga halaman.