Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menyelami Inti Kerja Sama

4 Oktober 2024   04:05 Diperbarui: 4 Oktober 2024   04:44 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Ketika itu saya membersamai Bu Doktor Prat, guru besar sekaligus kolega cerdas saya. Lima Maret 2019, menjadi sebuah hari yang diwarnai oleh harapan dan kolaborasi, di mana tiga institusi pendidikan, SK (P) Sultan Ibrahim Johor Bahru [Sekolah Berprestasi Tinggi], Universitas Muria Kudus (UMK) dan Sanggar Literasi Cah Sor Pring [CSP], bersepakat dalam memulai perjalanan baru. Dalam perbincangan kerjasama ini, kita menyentuh inti dari segala inti, core dari core---kunjungan berbagi praktik baik (Lawatan Perkongsian Amalan Terbaik), pembelajaran inovatif untuk siswa SD.

dokpri: khoeri_abdul_muid
dokpri: khoeri_abdul_muid

Sambutan hangat dari kepala sekolah atau dalam bahasa Malaysia disebut guru besar di SK (P) Sultan Ibrahim Johor Bahru, Hj. Faridah Binti Sukiran, serta staf guru lainnya, membuat suasana semakin akrab. Dalam Islam, ada ungkapan, "Innamal mu'minun ikhwah" (Sesungguhnya, orang-orang beriman itu bersaudara). Di sinilah, kita merasakan ikatan yang kuat di antara dua universitas, saling mendukung dan menghargai satu sama lain.

dokpri: khoeri_abdul_muid
dokpri: khoeri_abdul_muid

Ketika wakil kepala sekolah bidang kurikulum, PN Norsiah Binti Abdurrahman---sosok yang tidak hanya cantik tetapi juga hangat---mengundang kami untuk berbincang sambil menikmati malam di Cafe Eazy, saya merasakan bahwa setiap momen ini adalah sebuah anugerah. Dalam filsafat, ada teori tentang hubungan manusia, di mana interaksi sosial menjadi pengikat kita dalam sebuah jaringan yang lebih besar. Malam itu, perbincangan kami bukan sekadar bisnis, melainkan juga tentang saling mengenal dan berbagi pengalaman.

dokpri: khoeri_abdul_muid
dokpri: khoeri_abdul_muid

Saat berkunjung ke kedai di kantin sekolah, di mana kami dihadiahi kaos dan mug, saya teringat pada teori pertukaran sosial, di mana setiap hadiah dan kebaikan menjadi simbol keinginan untuk berbagi. Momen tersebut mengingatkan saya bahwa dalam kehidupan, baik di dunia akademis maupun personal, kita saling memberi dan menerima.

dokpri: khoeri_abdul_muid
dokpri: khoeri_abdul_muid

Satu hal yang mengejutkan adalah ketika diminta melihat ruangan PN Rozi Anis Binti Abdurrahman, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Dalam ruang itu, terpajang banyak piranti dan pernak-pernik khas dari berbagai belahan dunia dan zaman. Empat sepeda bertengger rapi, menunjukkan kediriannya dan identitas yang unik. Dalam konteks filsafat, hal ini mencerminkan pentingnya memahami bahwa setiap individu memiliki latar belakang dan pengalaman yang membentuk mereka. "Kita adalah hasil dari apa yang kita alami," ungkap seorang filsuf. Ruangan itu, dengan segala keanekaragamannya, berbicara tentang perjalanan seorang akademisi yang penuh warna.

dokpri: khoeri_abdul_muid
dokpri: khoeri_abdul_muid

Malam harinya, kami ditraktir di kedai durian D24. Meskipun Musang King tidak tersedia, kehangatan dan keakraban mengalahkan rasa. Guru besar yang menyebut diri saya "biawak" karena makannya sedikit, menghadirkan tawa di antara kami. Dalam momen-momen kecil seperti ini, kita menemukan makna dari kebersamaan. Kita belajar bahwa hidup tidak selalu tentang seberapa banyak yang kita miliki, tetapi tentang bagaimana kita menikmati setiap detik yang diberikan.

agoda.com
agoda.com

Kehangatan dan kerinduan kembali ke Malaysia muncul, bukan hanya karena kelezatan makanan, tetapi juga karena kenangan yang terukir di hati. Memori tentang borongan perkopian, Old Town Coffee dengan berbagai varian, teh tarik, dan coklat Beryl's, mengingatkan saya akan kebersamaan yang penuh warna ini.

Di akhir hari, saya merenungkan bahwa setiap pengalaman dalam perjalanan ini bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi bagian dari sebuah perjalanan spiritual dan akademik. Dalam perspektif Islam, setiap pertemuan adalah kesempatan untuk menambah ilmu dan mempererat persaudaraan. Sebagaimana firman-Nya, "Dan Allah menjadikan di antara kalian rasa kasih dan sayang." (Al-Rum: 21).

Mari kita nikmati setiap momen, mengisi kehidupan dengan warna-warni interaksi dan kolaborasi. Setiap senyuman, setiap kata, menjadi bagian dari sejarah yang akan kita tulis bersama. Dengan semangat yang menggelora, kita melangkah maju, bersama dalam misi pendidikan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun