Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring] E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi atas Pancasila dan Pelajaran dari G30S/PKI: Menjaga Kemurnian Ideologi Negara

30 September 2024   06:06 Diperbarui: 30 September 2024   06:15 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

---Sanggar CSP, 30 September 2024---

Apa yang dapat kita pelajari dari peristiwa G30S/PKI mengenai pentingnya menjaga Pancasila sebagai ideologi negara? 

Penghapusan istilah Empat Pilar Kebangsaan oleh Mahkamah Konstitusi bukan hanya tindakan hukum; ini adalah upaya untuk menjaga kemurnian dan ketepatan dalam penempatan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Seberapa pentingkah ketepatan dalam menempatkan ideologi sebuah bangsa? Apa dampak dari menyamakan ideologi yang seharusnya menjadi pondasi utama dengan komponen lainnya, seolah-olah ia hanyalah salah satu tiang dalam bangunan negara?

Pancasila, sebagai dasar negara, memiliki kedudukan yang tidak bisa disamakan dengan pilar-pilar lainnya. Sebagaimana prinsip tauhid dalam ajaran Islam, yang menekankan keesaan Allah dan tak bisa disetarakan dengan yang lain, demikian pula Pancasila harus dipahami sebagai inti dari seluruh sistem dan prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika kita mengabaikan atau meremehkan posisi strategis Pancasila, kita berisiko meruntuhkan fondasi ideologis yang menjadi jati diri bangsa.

Pentingnya Kemurnian Ideologi dalam Bangunan Negara

Pentingnya kemurnian ideologi dalam bangunan negara terlihat jelas ketika kita merujuk pada sejarah, terutama peristiwa G30S/PKI yang mencederai nilai-nilai Pancasila. G30S/PKI, yang terjadi pada 30 September 1965, bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah, menggantikan Pancasila dengan ideologi komunis, serta mendirikan sebuah pemerintahan baru yang didasarkan pada paham Marxisme-Leninisme. Dalam upayanya, G30S/PKI mencoba menghapuskan pengaruh militer dan mengubah struktur sosial ekonomi, mengendalikan seluruh aspek kehidupan masyarakat dengan cara yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Peristiwa ini bukan hanya menjadi bagian kelam sejarah bangsa, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesatuan ideologi. Ketika ideologi yang seharusnya memandu bangsa mulai terdistorsi, muncul kekacauan dan ketidakpastian yang dapat memicu perpecahan dan konflik. Pelanggaran terhadap Pancasila dalam konteks ini memberikan pelajaran berharga bahwa sebuah bangsa yang kuat harus berpegang teguh pada ideologi yang menyatu dengan jiwa rakyatnya. Pada hari kesaktian Pancasila, 1 Oktober, kita seharusnya mengingat peristiwa G30S/PKI sebagai momen berkontemplasi yang menunjukkan pentingnya menjaga ideologi negara agar tidak tergoyahkan oleh pengaruh ideologi lain yang merusak.

Mahkamah Konstitusi, dalam mengambil keputusan untuk menghapus istilah "empat pilar," menunjukkan kebijaksanaan dalam mempertahankan Pancasila sebagai fondasi yang unik dan tak tergantikan. Pancasila bukan sekadar salah satu dari empat elemen dasar, tetapi adalah landasan ideologis yang memberi arah bagi seluruh aspek kehidupan bangsa, mulai dari hukum, pendidikan, hingga politik. Dalam filsafat ontologis, dasar negara adalah ekspresi dari esensi keberadaan suatu bangsa. Ketika dasar ini dirancukan dengan konsep-konsep lain, kita tidak hanya merusak pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, tetapi juga membahayakan masa depan bangsa.

Pelajaran dari Sejarah: Menghormati Dasar Negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun