Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring] E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Refleksi atas Pancasila, Mengapa Ia Tak Boleh Disamakan dengan Pilar Lain?

30 September 2024   04:59 Diperbarui: 30 September 2024   05:22 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ontologi Pancasila menyatakan bahwa ia adalah esensi keberadaan bangsa Indonesia, sementara aksiologinya mengarahkan kita pada nilai-nilai yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengabaikan peran utama Pancasila sama halnya dengan mengabaikan keberadaan bangsa itu sendiri.

Dalam konteks reflektif, penghapusan istilah "Empat Pilar Kebangsaan" oleh Mahkamah Konstitusi bukanlah semata-mata tindakan formal. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk kembali kepada esensi ideologi negara dan mempertahankan kemurniannya. 

Kita harus belajar dari sejarah dan dari ajaran agama serta kebijaksanaan kuno, bahwa pondasi yang kuat tidak boleh disetarakan dengan tiang atau atap. Hanya dengan menghormati dasar ideologi negara kita, bangsa Indonesia akan mampu berdiri tegak dan kokoh di hadapan tantangan zaman.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun