Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ini Buku Langka!

30 Agustus 2017   22:15 Diperbarui: 30 Agustus 2017   22:43 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gajah dan Joko Kapulungan yang teman seperguruan, yang semula sahabat sehidup semati. Pada akhirnya berbeda garis politik. Dan, bermusuhan. Seolah meneguhkan adagium politik sekuler. Tak ada persahabatan abadi, melainkan yang abadi adalah kepentingan.

Cinta Sinjang Wilis kepada Gajah bertepuk sebelah tangan,terhalang sikap materialistis Ki Lurah Kedhungpeluk, ayah Sinjang Wilis. Dan, akhirnya justru jatuh dalam pelukan anak Bre Wirabhumi, pihak musuh Gajah.

Sementara di kubu Wirabhumi ada Joko Kapulungan yang dianugrahi Suhita pewaris tahta Majapahit. Tetapi gagal lestari hidup bersama karena keburu tewas di tangan sahabatnya sendiri, Gajah dalam perang saudara itu.

Paregreg memang menyisakan kisah pilu. Terlebih, peristiwa terbokong dan terpancungnya Bre Wirabhumi, karena kebodohan Gajah , kena hasyutan Warak.

Silakan cek di  SINI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun