Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Kepala Sekolah SDN Kuryokalangan 02, Gabus Pati, Jateng. Direktur sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. Redaktur penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Pancasila?

9 Agustus 2017   09:55 Diperbarui: 9 Agustus 2017   10:00 2004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi antaranews.com

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Pada Rabu 19 Juli 2017 lalu Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM resmi telah mencabut status badan hukum organisasi Hizbut Tahrir Indonesia.

Dirjen AHU Administrasi Hukum dan HAM Freddy Haris mengklaim pencabutan badan hukum HTI ini sebagai langkah merawat eksistensi Pancasila sebagai ideologi dan Undang-Undang Dasar 1945, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Pencabutan badan hukum HTI ini sebagai langkah merawat eksistensi Pancasila sebagai ideologi dan Undang-Undang Dasar 1945," kata Freddy di Kemenkumham, Jakarta, Rabu (19/7) (CNNIndonesia 19/7).

Dengan demikian HTI dianggap sebagai organisasi yang bertentangan dengan Pancasila.

Tulisan ini tidak berpretensi mengulas persoalan HTI. Tulisan berbentuk dialog simpel berikut hendak menyajikan rasional. Kenapa Negara Kesatuan Republik Indonesia mesti berdasar Pancasila.

Dialog dalam pelbagai perspektif ini mungkin bisa sebagai urun usaha atas apa yang diistilahkan Freddy Haris tersebut sebagai 'merawat Pancasila'.

Pembicaraan dimulai dari sila pertama. Kemudian berlanjut ke sila-sila berikutnya dari Pancasila.

(Ketuhanan Yang Maha Esa)

"Kenapa sih Ketuhanan yang Maha Esa menjadi dasar Negara kita?" tanya Nenes.

"Karena sebegitu jauh, Tuhan telah menyejarah dalam ruang publik Nusantara" jawab Iin. 

"Maksud, loh?" Aa mengejar Iin. Menyokong Nenes.

"Iya dunk. Sejak jaman purbakala hingga pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia. Masyarakat Nusantara telah melewati ribuan tahun pengaruh agama-agama local. Kemudian sekitar 14 abad dalam pengaruh Hindu dan Buddha. Dan, kira-kira 7 abad pengaruh Islam. Serta, lebih kurang 4 abad pengaruh Kristen," Dodo belain Iin.

"Bisa lebih rinci, Do?" Nenes memotong.

"Ya. Sejak jaman batu hingga pengaruh kebudayaan perunggu. Masyarakat prasejarah Nusantara telah mengembangkan system kepercayaan tersendiri yang secara umum disebut animisme dan dinamisme itu. Kemudian abad ke-3 dan ke-4 M mulai masuk pengaruh agama sejarah dari India. Hindu dan Buddha. Disusul oleh pengaruh agama Islam dari Timur Tengah mulai kira-kira abad ke-7 M dan tersebar luas setidaknya sejak abad ke-13 M. Hampir bersamaan dengan masuknya pengaruh keagamaan dari China, Konghucu. Menyusul kemudian pengaruh Kristen dari Eropa setidaknya sejak abad ke-16 M," Iin mengambil alih. Membayar rasa penasaran Nenes.

(Bersambung).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun