ijinkan refleksiku
genap berteduh di kampung baruku kompasiana-ku
di 2 kali 365 hariku
Â
hanya kuprasastikan 369 artikel-ku
hanya 1 banding 2,
1 artikel 2 harinya
Â
yah,Â
kadang juga jenuh, tapi sering-sering pula menggila
hingga menghangat otak dan jemari ini
pegal-pegal pula boyok ini...
Â
sebab aku merdeka
ke arah mana tak terduga
sejenak masuk trending topic
sewaktu pula cuek pada apapun topik
aku berikhtiar lepas ditali
lepas tema, buang target, bahkan tak termagnetblog kompetisi sekalipun!
Â
wajar dan beruntung
pahatan ide merdekaku
baru dikunjung baca 95.878 orang-orang,
itupun mungkin juga, mesin-mesin...
Â
lalu dikomentari, diomeli 743 pihak
bonus 1, 2 kata-kata admin karena terlalu pendek
atau doble publish atau apalah-apalah
barangkali juga, maaf, diwaspadai plagiat kalee... he he he...
Â
toh, dari itu semua
hanya 99 menjadi pilihan
headline 10
pula cuma bernilai 553
Â
secara sosial,
kuekori 689 dan dibuntuti 669
dalam konstalasi ratusan ribu anggota
individualistis?
ataukah tidak populer?
entahlah...
Â
peduliku
tak terlalu penting apa itu kwantitas
apalagi kwalitas
juga mungkin, altruisitas?
Â
hanya aku makin berterimakasih,
bertunduk syukur
karena di kampung baruku
di tengah kesibukan rutinitasku
kubangun ketidakrutinan itu
Â
bahwa di kampung baruku ini
ku bebas bersilaturrahmi
sembari saling berkontrol baku mutu,
langsung, pula karambol
Â
di kampung baruku kompasianaku
bukan aku komparasikan diri aku
terkecuali diri aku dengan diri aku
Â
dulu dan sekarang
tak lagi bisu di zona stagnan
Â
kini, kata orang,
laju cepat tambah-tumbuh kompetensi profesionalku
paedagogikku, akademikku, juga sosialku ... pun yang lainku
Â
kata orang,
aku dalam nominasi
guru non-standard,
guru yes,
guru move-on...
Â
ah, gara-gara statistik kampung baruku itu
kompasiana-ku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H