Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Sebelum diangkat menjadi abdi negeri, pernah mengajar di SMA TARUNA NUSANTARA MEGELANG. Sekarang mengguru di SDN Kuryokalangan 01, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati Jawa Tengah, UPTKecamatan Gabus. Sebagian tulisan telah dibukukan. Antara lain: OPINI GRASSROOT SOAL PENDIDIKAN GRES; Si Playboy Jayanegara dan Bre Wirabhumi yang Terpancung. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id. HP (maaf SMS doeloe): 081226057173.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bahaya, Jokowi-JK Stagnan

6 Juni 2014   03:11 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:07 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Hari ini, banyak lembaga survey merilis hasil temuannya terkait pasangan pengantin pilpres Prabowo-Hatta (P-H) dan Jokowi-JK (J-J).

Secara umum, sampai hari ini, juara hasil survey masih dipegang Jokowi-JK, terkecuali SPIN yang melakukan survey paca undian nomor urut, membuktikan Prabowo-Hatta pemenangnya. Tapi, secara umum pula, jika kebanyakan hasil survey menunjukkan Jokowi-JK pemenangnya, maka jarak balap Prabowo-Hatta pun makin tipis membuntutinya. Bahkan, ada kecenderungan pasangan Jokowi-JK mengalami stag dan malah melemah.

“JK tidak membuat elektabilitas Jokowi naik, cendrung stagnan. Kalau Hatta justru membuat elektabilitas Prabowo naik,” kata Fadjroel seusai rilis survei SSSG di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (5/6/2014) siang (Kompas.com).

Keadaan seperti ini tentu sangat berbahaya bagi pasangan Jokowi-JK. Sebab, elektabilitas Prabowo-Hatta sejak lebih dari 5 bulan lalu terus-menerus meroket. Sementara potensi suara yang belum menentukan sikapnya (mengambang) (SM) hingga awal-awal masa kampanye ini ada yang mendeteksi mendekati angka 40%. Artinya, kesempatan kemungkinan untuk disalip oleh Prabowo-Hatta masih berprobabilitas sangat besar.

Oleh karena itu, rekomendasi untuk kubu Jokowi-JK dalam waktu 1 bulanan ke depan secara periodik pastinya perlu terus-menerus melakukan evaluasi kritis terutama terhadap strategi.

Atau toh kalau pada saatnya nanti faktor-faktor strategi dirasa telah maksimal namun tetap saja tidak mendongkrak capaian ke arah kemenangan, maka ibarat sepak bola, mungkin perlu untuk pergantian pemain ---mengganti JK, misalnya, yang notabene bagian dari strategi itu sendiri, sepanjang dimungkinkan oleh regulasi.

Namun, persoalannya tentu saja tak sesimpel permainan sepak bola. Implikasinya bisa-bisa menimbulkan prahara instabilitas pada kubu Jokowi sendiri dan sangat mungkin berdampak pada kekalahan.

Karenanya, kini, langkah elegan bagi kubu ini ke depan ialah memaksimalisasi potensi-potensi pemenangan, sambil tentu saja mengurangi nuansa atau sisi-sisi yang dipersepsikan sementara orang sebagai negatif, termasuk di dalamnya sinyalemen kesan sebagai pasangan hipokrit dan arogan terutama sikap Megawati dan Jokowi pasca peristiwa pengundian nomor urut dan deklarasi pilpres damai beberapa waktu lalu, misalnya.

Berikut hasil survey update:

No

J-J (%)

P-H (%)

SM (%)

Versi

1

42.65

28.35

29

SSSG

2

47.5

36.9

14,4

PC

3

36.37

24.05

39.58

LSI

4

40.1

44.9

15

SPIN

###

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun