Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Jelang MotoGP Jerman: Apa Kabar, Pedrosa?

13 Juli 2014   08:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:29 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Pedrosa yang bernama lengkap Daniel “Dani” Pedrosa Ramal, pembalap MotoGP dari Tim Repsol Honda, rekan se-tim pemegang mahkota Juara Dunia Marc Marquez, pada balapan seri ke-8 Belanda kemarin dan pada babak kualifikasi seri ke-9 Jerman malam ini ---yang babak balapannya sendiri akan dilangsungkan Minggu, 13/07/2014 pukul 19.00 WIB, menurut saya tampak beda.

Pada serangkaian MotoGP seri 1-7 Pedrosa tampak tampil lebih tenang, main aman, dan cenderung adem tanpa greget. Namun pada seri Belanda kemarin Pedrosa tampak tampil ngotot sekali bertempur hingga hampir berinsiden dengan rekan se-timnya, Marc Marquez, meski pada akhirnya hanya finish di urutan ketiga.

Malam ini (12/7/2014 WIB) diberitakan bahwa dalam babak Kualifikasi seri Jerman yang berlangsung di sirkuit Sachsenring, Pedrosa sebenarnya mampu tampil baik hingga mencatatkan waktu terbaik sampai delapan menit tersisa.

Namun Pedrosa justru terjatuh dari motornya saat hendak mencatatkan final lap. Alhasil Marquez pun memanfaatkan keuntungan itu untuk merebut pole dengan waktu 1 menit 20,937 detik, unggul 0,296 detik dari Pedrosa.

TERTEKAN TEKEN KONTRAK?

Pedrosa telah menjadi pebalap Honda sejak menjalani debut di balap motor pada 2001. Ia kemudian meraih gelar juara dunia kelas 125cc dan dua kali juara di 250cc sebelum naik kelas ke MotoGP pada 2006.

Namun sejauh ini di MotoGP Pedrosa terkesan mandul, yakni belum pernah menjadi juara dunia, meski prestasinya juga tidak jeblok-jeblok amat.

Pedrosa berhasil merebut tiga kali menjadi runner-up (2007, 2010, dan 2012), tiga kali juara tiga (2008, 2009, dan 2013), satu kali di klasemen lima dan empat (2006 dan 2011).

Sebagaimana diberitakan bahwa beberapa hari yang lalu (pasca seri Belanda dan menjaelang seri Jerman ini) Pedrosa mengumumkan tercapainya kesepakatan kontrak hingga 2016 dengan Honda.

Berikut kata Pedrosa terkait dengan perpanjangan kontraknya itu:

"Aku sangat senang mengumumkan perpanjangan kontrakku dengan tim Honda Repsol, dan bersyukur kepada Honda atas kepercayaan yang telah mereka tunjukkan kepadaku untuk dua tahun ke depan. Ini jalan terbaik untukku dalam melanjutkan karier, bersama dengan perusahaan yang sama sejak balapan pertamaku. Aku sangat antusias untuk memberikan 100 persen dan meneruskan bekerja sama dengan setiap orang di Honda Racing."

Sementara itu pihak Honda sebagaimana diwakili oleh wakil presiden HRC Shuhei Nakamoto terkait dengan perpanjangan kontrak itu, mengatakan, “Kami sangat senang memperbaruhi kontrak dengan Dani. Dia menikmati sebuah musim yang sangat baik dan saat ini memiliki nilai yang sama dengan (Valentino) Rossi di klasemen. Kami sangat seneng dengan performa dia. Kerjasama Dani dan Marquez telah terbukti sukses dan kami menantikan kesuksesan yang lain dalam dua tahun ke depan."

Dari, apa yang diungkapkan Pedrosa maupun Honda soal perpanjangan kontrak tersebut mencerminkan bahwa keduanya saling memberi “tekanan” target (bayaran dan prestasi).

Di samping soal kemdulan prestasi itu, sesi perpanjangan kontrak Pedrosa kali ini juga dibayang-bayangi oleh rumor ditariknya Lorenzo masuk menggantikannya, sehingga saat mendekati kontrak diteken maupun setelahnya, berimplikasi pada perbedaan gaya balap Pedrosa di seri Belanda dan kualifikasi seri Jerman ini. Seolah-olah Pedrosa ingin berkata bahwa ia masih layak diperpanjang kontraknya dan ingin menunjukkan sebagai bukan pembalap yang mandul sebagaimana dikesankan selama ini.

Namun apa boleh dikata, oleh karena barangkali di luar ekspektasinya, pada seri Belanda itu justru Pedrosa mengalami sedikit insiden dengan Marquez, dan posisi duanya diambil untung oleh Dovizioso dan pada kualifikasi Jerman ini ia malah terjatuh.

Sebagai catatan, bahwa Prestasi Pedrosa di tahun 2014 hingga pada seri balapan ke-8 ini memang belum mengindikasikannya beranjak dari stigma juara 2, 3, 4 dan 5 saja, lantaran hingga sekarang, klasemen sementaranya berada pada posisi 3 dengan poin godril (sama) dengan Rossi, yakni 128 di bawah determinasi si anak ajaib Marquez yang berpoin sempurna, 200 itu.

Di seri Qatar, ia hanya finish di urutan 3 di belakang Marquez dan Rossi. Di Amerika mencapai urutan 2 di belakang Marquez. Dan, berturut-turut pada seri Argentina, Spanyol (1), Perancis, Italia, Spanyol (2), dan Belanda, Pedrosa finish pada posisi ke- 2, 3, 5, 4, 3, dan 3.

Pertanyaannya ialah,  dalam bayang-bayang hegomoni Marquez,  pengalaman Rossi dan Lorenzo, serta tekanan mental yang demikian, akankah Pedrosa yang kali ini memperoleh start pada posisi 2 sejajar dengan Marquez dan pula telah 4 kali menang di sirkuit Jerman  ini mampu menang lagi?

Dalam kompetisi, semuanya mungkin terjadi.

Saya, hanya bisa menyampaikan, selamat berjuang terus, Pedrosa!

Salam.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun