Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Sebelum diangkat menjadi abdi negeri, pernah mengajar di SMA TARUNA NUSANTARA MEGELANG. Sekarang mengguru di SDN Kuryokalangan 01, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati Jawa Tengah, UPTKecamatan Gabus. Sebagian tulisan telah dibukukan. Antara lain: OPINI GRASSROOT SOAL PENDIDIKAN GRES; Si Playboy Jayanegara dan Bre Wirabhumi yang Terpancung. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id. HP (maaf SMS doeloe): 081226057173.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nuwunsewu, Numpang Lewat: Silsilah Keluarga

2 Agustus 2014   19:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:36 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Ketika acara silaturrahmi keluarga diadakan, saya ditunjuk menjadi pembicara yang ditugasi mengurai silsilah. Dengan segala keterbatasan data, maka saya melakukan penelitian sejak 2005. Hasilnya, dalam beberapa sambungan silsilah ada yang kurang begitu jelas sehingga dibutuhkan data penguat atau pendamping lainnya.

Secara kelakar, ketika saya tidak bisa menolak diberi tugas, saya katakan bahwa Adam-Hawa adalah final ayah-ibu saya, Pak Lik..., h h h....

Yup. Seberapa jauhkah silsilah saya bisa ditelusur?

Berikut merupakan ringkasan hasil penelitian awal saya yang beberapa sisi saya katakan bahwa saya masih mengalami kesulitan data.

Yup. Saya mulai dari uraian bahwa saya merupakan anak dari ayah H. Thoyib (1931), seorang politikus kampung dari unsur NO (Nahdlotul Oelama’) pada zaman Orde Soekarno (1954) yang mulai tahun 1972 berafiliasi ke Golkar lantaran diangkat menjadi perangkat desa, dan ibu saya ialah Hj. Kasmirah Ummi Kulsum (1939-2014) binti H. Sukardi (1892-1962) bin H. Umar Ali (1866-1956).

Sementara itu H. Thoyib ayah saya, merupakan anak dari kakek H. Noor Khadam (1863-1958) dan nenek Hj. Karsi (1885-1943).

Kakek saya H. Noor Khadam merupakan anak dari buyut kakung Sadiyo (1833-1915) dan buyut putri Khatimah (1843-1926).

Dan, buyut kakung Sadiyo adalah anak dari seorang Kepala Desa Pondhok. Sampai sini silsilah buyut kakung Sadiyo belum terlacak.

Kemudian, buyut putri Khatimah, merupakan putri dari kakek canggah Kepala Desa Kalidin ((1747-1843) dan nenek canggah Nyai Burik.

Sementara, nenek canggah saya, Nyai Burik merupakan anak dari Kepala Desa Kasat (1722-1810). Dan, Kepala Desa Kasat ialah anak dari Kepala Desa Ki Tiguna III, cucu Kepala Desa Ki Tiguna II, dan buyut dari Kepala Desa Ki Tiguna alias mBah Sirna (-1627) Pendiri Desa Kuryo.

Siapakah mBah Sirna?

mBah Sirna yang bernama asli Ki Tiguna ini sebagaimana disinggung di atas merupakan pendiri Desa Kuryo. Konon beliau diindikasi sebagai keponakan dari Pragola I, cucu keponakan dari Ki Penjawi, pemenang sayembara Sultan Hadiwijaya melawan Aryo Penangsang sehingga menerima hadiah bumi Pati itu.

Demikian, silsilah ini saya tayangkan, bukan saya bermaksud menyombongkan silsilah, tapi justru sebagai akademisi kalau ada data lain baik dari dalam maupun luar keluarga, justru saya anggap sebagai kritik yang akan memperkaya khasanah silsilah ini.

Terimakasih.

Salam.***

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun