Mohon tunggu...
Khoeri Aji Pangestu
Khoeri Aji Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa TIngkat Akhir

Mahasiswa pejuang S.Pd. Matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kajian Literatur tentang Pembelajaran Diferensiasi

2 Januari 2025   17:27 Diperbarui: 2 Januari 2025   17:27 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Author: 

Nama : Khoeri Aji Pangestu

mahasiswa PPG Prajabatan 

Pada idealnya, dalam melaksanakan pembelajaran dilihat dari keaktifan antara guru dan peserta didik dimana peserta didik berperan sebagai subjek dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat aktif mengembangkan seluruh potensi bakat dan minat yang dimiliki. Selain itu dalam setiap kelas juga memiliki keberagaman peserta didik yang juga memiliki bakat dan minat yang berbeda antara peserta didik satu sama lainnya [1]. Selain itu, kemampuan setiap peserta didik dikelas juga membuat guru harus berfikir kreatif agar bagaimana tujuan pembelajaran bisa dicapai [2]. Dalam suatu pembelajaran, peserta didik tersebut dikatakan sebagai student's well-being jika peserta didik tersebut sudah memiliki kemampuan pengetahuan dan ketrampilan yang menjadi bakat dan minat peserta didik tersebut [3].

Salah satu cara untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik adalah pembelajaran diferensiasi [4]. Dalam pembelajaran diferensiasi tentu melihat minat peserta didik yang dimaksudkan dengan mengenali peserta didik dengan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan dengan harapan bahwa peserta didik mampu menstimulus berbagai ide dan gagasan yang muncul dan terhubung dengan berbagai informasi yang diketahui oleh peserta didik [5]. Dalam definisi lain disebutkan bahwa pembelajaran diferensiasi merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan teknik dan metode yang berbeda -- beda yang bergantung dari beberapa faktor yaitu dari peserta didik, materi pembelajaran yang berlangsung, proses dalam pembelajaran yang bermuara kepada hasil dari pembelajaran tersebut [6]

Pembelajaran diferensiasi memandang bahwa seorang peserta didik memiliki kesempatan seluas -- luasnya untuk belajar sesuai dengan dirinya dan dalam pembelajaran seharusnya seorang guru melakukan diferensiasi berdasarkan pada diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi dari hasil (produk) [2]. Terdapat persamaan antara pembelajaran diferensiasi dengan pembelajaran mandiri, yaitu sama -- sama menargetkan peserta didik untuk mempelajari apa yang menjadi minat dan bakat dari peserta didik tersebut. Seorang guru dalam memilih diferensiasi sebagai strategi pembelajaran dapat memberikan berbagai kegiatan yang sesai dengan apa bakat, minat dan kemampuan sehingga kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran menjadi terpenuhi [7].

Dalam pelaksanaan pembelajaran diferensiasi, ada tiga hal yang harus diperhatikan seorang guru sebelum memulai kegiatan pembelajaran diferensiasi yaitu kesiapan peserta didik, minat dan gaya belajar peserta didik dimana gaya belajar yang diketahui selama ini adalah kinestetik, audio dan visual [8]. Karakteristik yang menonjol dalam pembelajaran diferensiasi adalah berfokus pada materi pelajaran, pelaksanaan evaluasi dari persiapan dan perkembangan peserta didik yang diakomodir dari kurikulum (dalam hal ini Capaian Pembelajaran), dilakukan klasifikasi pengelompokan peserta didik yang heterogen secara fleksibel dan peserta didik memiliki kemampuan active explorer [9]. Dalam setiap pembelajaran dikelas, seorang guru harus bersikap adil dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dimana adil tidak sama dengan harus sama antar peserta didik. Terdapat tiga strategi dalam pelaksanaan pembelajaran diferensiasi, yaitu diferensiasi melalui konten/isi materi pembelajaran, diferensiasi pada proses pembelajaran dan diferensiasi melalui hasil atau produk [10].

Pada pembelajaran diferensiasi, diferensiasi konten adalah metode pembelajaran dimana pada materi tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang sudah dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, kemampuan awal peserta didikdan profil belajar (dalam hal ini gaya belajar) [11]. Pada pembelajaran diferensiasi proses merupakan langkah bagi seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran diferensiasi setelah mendapat data tentang kebutuhan peserta didik. Dalam prosesnya seorang guru sudah mengelompokkan peserta didik berdasarkan kebutuhan peserta didik (dalam hal ini gaya belajar audio, kinestetik dan visual) dan guru juga harus menyiapkan berbagai media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik tersebut [12]. Dalam pembelajaran diferensiasi produk merupakan hasil unjuk kerja dimana peserta didik diberikan pilihan dalam melaksanakan unjuk kerja yang tentunya sudah disesuaikan  dengan kebutuhan peserta didik, ketrampilan dan profil belajar. Tujuan dari diferensiasi produk tersebut adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan hasil unjuk kerja sesuai yang diinginkan serta memberikan tantangan dan variasi dalam kegiatan pembelajaran kepada peserta didik [13]. Diberikan ulasan mengenai beberapa hasil penelitian yang relevan dengan pembelajaran diferensiasi.

Pada review penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran diferensiasi pada matematika yang dilakukan oleh penelitian lain. Penelitian tersebut dilaksanakan di kelas X-3 SMA Negeri 4 Denpasar dengan metode penelitian tindakan kelas (siklus pre-test dan post-test). Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapat bahwa dengan menggunakan pembelajaran diferensiasi pada materi trigonometri menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya hasil penelitian yang pada pelaksanaan pre-test hanya 15 peserta didik yang lulus KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) menjadi 26 peserta didik yang lulus KKM pada saat post-test, selain itu pada penelitian tersebut juga meningkatkan rata -- rata nilai dari 56,625 saat pre-test menjadi 69,000 saat post test dimana berkesimpulan bahwa pada pembelajaran diferensiasi berhasil meningkatkan hasil belajar [14].

Pada penelitian lain juga dilakukan pada pembelajaran diferensiasi mata pelajaran matematika. Penelitian tersebut dilaksanakan di SMA Xaverius I Jambi dimana peneliti tersebut melaksanakan penelitian di kelas XII-5 fase F dengan penelitian tindakan kelas siklus I dan II. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan metode pembelajaran diferensiasi meningkatkan hasil belajar peserta didik dimana pada siklus I presentase peserta didik yang lulus KKTP (Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran) sebesar 72,22% dan pada siklus II presentase peserta didik yang lulus KKTP meningkat menjadi 86,11%. Sehingga pada penelitian tersebut menarik kesimpulan bahwa dengan metode pembelajaran diferensiasi mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik [15].

Terdapat penelitian lain yang juga melakukan penlitian tentang penerapan pembelajaran diferensiasi pada pelajaran matematika. penelitian tersebut dilaksanakan di SMA Negeri 7 Denpasar di kelas X MIA 3 dengan metode penelitian tindakan kelas siklus I dan II. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran diferensiasi dengan berbantuan LKS mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut dibuktikan dengan pada siklus I aktivitas kegiatan pembelajaran 9,92; hasil belajar pada siklus I 6,48 dengan tingkat daya serap peserta didik 64,8% dan memenuhi kriteria ketuntasan minimal sebesar 20,0%. Sedangkan pada siklus II aktivitas pembelajaran 16,80; hasil belajar pada siklus II 8,02 dengan tingkat daya serap peserta didik 80,2% dan yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal 85,7%. Sehingga dari hasil tersebut disimpulkan bahwa dengan adanya pembelajaran diferensiasi dengan bantuan LKS mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik [16].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun