Mohon tunggu...
Khoeri Aji Pangestu
Khoeri Aji Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa TIngkat Akhir

Mahasiswa pejuang S.Pd. Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Gotong Royong dari Desa Karyasari

5 Maret 2022   15:35 Diperbarui: 5 Maret 2022   15:47 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah pernah ada yang mendengar kota Leuwiliang? Leuwiliang merupakan salah satu kecamatan yang berada di kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dimana kecamatan tersebut berjarak 36 km dari pusat kota Bogor. Lokasi tersebut dipilih sebagai lokasi KKN Dik pendidikan matematika UHAMKA pada tahun 2022 ini yang berlangsung selama 20 hari, dimulai dari tanggal 29 Januari 2022 dan berakhir pada tanggal 19 Februari 2022 yang lalu. Kecamatan Leuwiliang terdiri dari 11 desa yang diantaranya desa Karacak, Karyasari, Puraseda, Purasari, Cibeber Satu, Leuwimekar, Karehkel, Pabangbon, Barengkok, Cibeber Dua, dan Leuwiliang itu sendiri.

Leuwiliang menawarkan potensi wisata alam yang indah. Salah satu wisata yang bisa dibilang cukup tekenal di Leuwiliang tersebut adalah bukit bintang dan curug Pabangbon. tak hanya disitu saja, kita juga dimanjakan dengan pemandangan udara yang sejuk dan desa wisata Pabangbon yang cukup menarik untuk dikunjungi.

Salah satu desa yang menjadi lokasi KKN Dik berada di desa Karyasari. Desa Karyasari terletak 5 km dari pusat pemerintahan kecamatan Leuwiliang. Di desa ini lah kelompok 2 KKN termasuk Khoeri Aji Pangestu sebagai anggota tinggal dan melaksanakan kegiatan. Cukup banyak kegiatan yang dilakukan dan program yang menjadi perhatian adalah kerja bakti pada tanggal 1 Februari 2022 lalu. Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 07.00 WIB dimana berangkat dari rumah singgah menuju sawah warga dan bersama – sama menggemburkan yang menurut penuturan warga rencananya akan ditanami kacang tanah.

                                                                   Melaksanakan penggemburan tanah bersama karang taruna (sc: foto pribadi)

Setelah dilaksanakan selama 3 jam, tepat pukul 10.00 kami beristirahat dan selanjutnya bergerak menuju pos karang taruna yang lokasinya tidak jauh dari lokasi tetapi letaknya yang lumayan menanjak. Rangkaina kegiatan kerja bakti diakhiri dengan makan bersama karang taruna dan warga di pos karang taruna pada pukul 13.00.

dokpri
dokpri

                                                                                    Melakukan makan bersama dengan karang taruna (sc: foto pribadi)

Bagi kami, hal tersebut menunjukkan bahwa budaya gotong royong bangsa Indonesia masih ada dan terus dilestarikan khususnya di daerah perdesaan. Hal tersebut menjadi positif mengingat di kota besar cukup jarang terlihat budaya gotong royong dan saling membantu satu sama lain seperti peribahasa berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Semoga Indonesia masih tetap mempertahankan tradisi gotong royong bahkan terus meningkat aamiin.

Author             : Khoeri Aji Pangestu

DPL                 : Esti Ambar Nugraheni, M.Pd.

KKN Dik Pendidikan Matematika FKIP UHAMKA 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun