Menjaga hati dan tahu diri
Tahu diri adalah, seseorang yang telah menyadari keadaan dirinya sendiri. Dalam artian mengerti akan kelemahan, kekurangan, kebergantungan dan ketidakberdayaan. Semua itu ada pada dirinya yang tidak sempurna.
Ketidaksempurnaan itulah yang membuatnya bertekad untuk terus belajar. Tentu saja melakukannya tidak dengan keterpaksaan. Karena segala sesuatu yang jika dipaksakan tidak membawa pada kebaikan.
Lantas bagaimana cara menjalani hal tersebut, jika tanpa diri paksakan atau mengkondisikan untuk mengubah kekurangan-kekurangan yang ada?
Percayalah perubahan yang ada pada seseorang, tidak lain sebatas dan karena keridhoan dan kasih-Nya semata. Tanpa kasih-Nya mustahil semua akan diraih hamba, sekalipun jungkir baliknya ibadah dan kebaikan yang dilakukan hamba tersebut.
Jika seperti itu, untuk berubah menjadi lebih baik. Apakah kita cukup berharap pada-Nya, sampai keberuntungan itu diterima kita?
Opz tentu saja tidak seperti itu kawan.
Apa pun yang diberikan oleh-Nya tentu saja kita akan senang dan merasakan syukur yang luar biasa. Namun ada beberapa hal ketentuan yang telah diajarkan, sepatutnya dapat dilaksanakan, sebagaimana mestinya. Kau tetap lakukan apa yang telah ditentukan dan merupakan kewajibanmu. Karena pemberian-Nya bukan sebab ibadahmu. Sadari itu!
Sadar akan mengantarmu pada sebuah pengertian. Yang karenanya kau akan mengalami suatu perubahan.
Sebaiknya tidak usah terlalu memaksakan diri untuk berbuat seperti ini ataupun seperti itu. Semakin ada tekanan kepada dirimu, semakin kau akan jauh dari apa yang menjadi capaianmu. Lakukan dengan rasa suka hati dan pemahaman yang akan membuatmu lebih mengerti.
Ketika terhadap diri kau dapat menjalani hal-hal tersebut, kau akan memperlakukan hal yang sama, kepada yang lainnya, sebagaimana sikapmu kepada dirimu juga. Jika tidak! selamanya kau akan berselisih. Apakah berselisi dengan dirimu sendiri, juga terhadap yang lainnya. Karena dirimu akan menjadi patokan ataupun ukuran dalam merespon yang lainnya. Maka sadari saja. Seperti inilah makna tahu diri.
Adapun soal menjaga hati
Apa yang telah kau perbuat, berhati-hatilah untuk tidak merasa. Maksudnya ada sedikit rasa halus yang kemungkinannya akan membuatmu merasa. Seperti:
Merasa telah berbuat. Merasa telah melakukan, merasa sedikit telah tersadar. Dan merasa-merasa lainnya, yang kemunculannya itu sangat lembut. Saking lembutnya dapat menelusup dan mewujud di ego halusmu, yang tanpa dirimu sendiri sadari.
Seperti itulah maksud dari menjaga hati. Jika tidak! yang dilakukan bisa rusak begitu saja. Dan yang merusak tak lain diri kita. Inilah alasan kenapa kita perlu mengenal diri.
Moga kita semua selamat dari ketergelinciran yang tanpa disadari. Dan semoga kesadaran selalu hidup yang akan mengantar pada keselamatan  dan kebahagiaan abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H