Penolakan terhadap kritik juga dapat ditemukan di BookTok sebagai masalah yang kerap muncul. Tidak jarang para kreator konten menyerang balik orang yang meninggalkan kritik terhadap buku yang mereka rekomendasikan di kolom komentar.Â
Hal ini menyebabkan kegiatan berdiskusi di suatu komunitas yang seharusnya terjadi secara dua arah, menjadi berat sebelah di mana para pembaca tidak dapat memberikan pendapat mereka. Beda halnya apabila para pembaca memiliki pendapat yang sama terhadap sebuah buku. Hal ini menunjukkan bahwa BookTok sering kali menutup kesempatan anggota komunitasnya untuk berbagi pendapat yang berbeda dan menjadi forum yang terbuka bagi anggotanya.
Apabila diminta untuk membahas secara kritis tentang topik atau isu berat atau tabu yang ada di dalam sebuah buku, para kreator BookTok sering kali menghindar dan menganggap permintaan itu sebagai sebuah kritik yang bersifat menjatuhkan dan menolak pendapat mereka.
      Secara umur, budaya membaca yang aktif dengan konsumsi objek sastra yang beragam dari segi bentuk dan genre harus dijunjung tinggi dan dilestarikan. Meskipun dengan adanya komunitas raksasa di mana orang-orang dapat membicarakan dan mendiskusikan karya sastra yang mereka sukai, penting untuk diingat bahwa kita perlu meragamkan bacaan untuk memperkaya perspektif dan wawasan.
Terus-menerus mengonsumsi literatur dengan genre yang sama akan membatasi pengalaman membaca dan belajar kamu. Inilah yang nantinya bisa membuatmu kehilangan keseruan dan kekayaan pengalaman membaca yang sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H