Mohon tunggu...
Khodijah Munawar
Khodijah Munawar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

An English Literature student with a passion for literature and art history. I always find myself to be the most intrigued by the depictions of death and grief in literature and other art pieces.

Selanjutnya

Tutup

Book

BookTok: Awal dari Kebangkitan atau Kehancuran Sastra?

21 Juni 2024   17:51 Diperbarui: 21 Juni 2024   17:59 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penolakan terhadap kritik juga dapat ditemukan di BookTok sebagai masalah yang kerap muncul. Tidak jarang para kreator konten menyerang balik orang yang meninggalkan kritik terhadap buku yang mereka rekomendasikan di kolom komentar. 

Hal ini menyebabkan kegiatan berdiskusi di suatu komunitas yang seharusnya terjadi secara dua arah, menjadi berat sebelah di mana para pembaca tidak dapat memberikan pendapat mereka. Beda halnya apabila para pembaca memiliki pendapat yang sama terhadap sebuah buku. Hal ini menunjukkan bahwa BookTok sering kali menutup kesempatan anggota komunitasnya untuk berbagi pendapat yang berbeda dan menjadi forum yang terbuka bagi anggotanya.

Apabila diminta untuk membahas secara kritis tentang topik atau isu berat atau tabu yang ada di dalam sebuah buku, para kreator BookTok sering kali menghindar dan menganggap permintaan itu sebagai sebuah kritik yang bersifat menjatuhkan dan menolak pendapat mereka.

            Secara umur, budaya membaca yang aktif dengan konsumsi objek sastra yang beragam dari segi bentuk dan genre harus dijunjung tinggi dan dilestarikan. Meskipun dengan adanya komunitas raksasa di mana orang-orang dapat membicarakan dan mendiskusikan karya sastra yang mereka sukai, penting untuk diingat bahwa kita perlu meragamkan bacaan untuk memperkaya perspektif dan wawasan.

Terus-menerus mengonsumsi literatur dengan genre yang sama akan membatasi pengalaman membaca dan belajar kamu. Inilah yang nantinya bisa membuatmu kehilangan keseruan dan kekayaan pengalaman membaca yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun