Manusia ideal dalam budaya Nusantara digambarkan sebagai sosok yang memiliki keseimbangan antara spiritualitas dan kerja keras. Sosok ini mencerminkan seorang pemimpin yang tekun, seperti contoh Penambahan Senopati (sosok pemimpin dalam sejarah Mataram). Ciri-ciri utama manusia Nusantara menurut konsep ini adalah:
Mengurangi hawa nafsu melalui disiplin spiritual seperti puasa, tirakat, dan olah batin. Praktik ini bertujuan untuk melatih diri agar memiliki pengendalian diri yang kuat.
Hidup prihatin, yaitu menjalani kehidupan sederhana dengan kesadaran mendalam akan nilai-nilai spiritual, tanpa terjebak pada hal-hal materialistik.
Selalu berkarya tanpa henti, baik siang maupun malam, untuk mencapai kemajuan pribadi dan masyarakat. Hal ini menghasilkan hati yang masyt tentram (tenang dan damai), baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya.
2. Pentingnya Spiritualitas
Hidup yang bermakna harus memiliki keseriusan spiritual. Hal ini dicapai dengan:
1. Memanfaatkan waktu luang untuk kebaikan, seperti:
Bermeditasi untuk menenangkan jiwa.
Berpuasa untuk melatih pengendalian diri.
Mengaji atau mendalami ajaran agama.
Melakukan tirakat dan berbagai aktivitas spiritual lainnya yang mendekatkan diri pada Tuhan.