Diruangan berikutnya terdapat beberapa koleksi seperti Maket rumah Jawa dengan gaya limasan dan gaya kampung jawa zaman kerajaan, Selain itu terdapat Patung kayu Rajamala yang merupakan patung kepala raksasa untuk hiasan perahu pada jaman Ingkang Sinuhun Paku Buwana IV, terdapat pula perlengkapan rumah tangga keraton berupa Keramik dan porselin Kuno.
Adapun di ruangan diorama terdapat Relief pertemuan antara Ingkang Sinuhun Paku Buwana (1823-1830) dengan Pangeran Dipenegoro. Keduanya dilikiskan dengan naik kuda yang masing masing ditemani dengan para pengawalnya. Dan disampingnya terpajang lukisan jenderal KGHP Adipati Renembahan Djatikusomo seorang pangeran Solo berpangkat sebagai Jenderal, yang lebih memilih untuk mendidik para perwira.
Diruangan selanjutnya diperlihatkan koleksi alat angkut tradisional keraton dan kereta kerajaan yang dipakai pada jaman I Paku Buwana VII sampai  Paku Buwana X untuk menjemput tamu agung. Beberapa kereta yang di panjangkan antara lain Kereta Kyai Garudha Dari Jaman Sinuhun Paku Buwana II di Kartasura, persembahan VOC. Lalu Kereta Kyai Rajapeni, Kereta terbuka, dipergunakan oleh Raja berkeliling kota, dan diperkirakan dari jaman Ingkang Sinuhun Paku Buwana X. dan juga terdapat Kereta Kyai Garudhaputra.
Adapula sejumlah koleksi arca yang menarik. Beberapa di antaranya berasal dari Bali, sementara ada pula koleksi lain yang merupakan peninggalan Hindu Buddha yang mewujudkan seorang dewa seperti Arca Dewa Kuvera, Arca Dewi Tara, Arca Dewi Durga yang merupakan peninggalan zaman Mataram Kuno Hindu Budha dan ditemukan di daerah Klaten.
Selain peninggalan zaman Hindu-Buddha, terdapat koleksi peninggalan zaman Islam yaitu berupa Kitab suci Al-Qur'an yang berisi tulisan bahasa jawa kuno yang sudah berusia ratusan tahun, Keberadaan Kitab suci Al-Quran ini tidak diketahui tahun pembuatannya, Uniknya kitab suci Al-Quran ini sudah ada sejak Kerajaan Mataram Islam sebagai media penyebaran agama islam di lingkungan Keraton maupun masyarakat Jawa pada saat itu.
Ruang pameran di Museum kemudian dilengkapi berbagai peninggalan benda seni, mulai dari wayang kulit, topeng yang digunakan untuk menarikan tari topeng, hingga relief yang menggambarkan berbagai jenis tari dan seni pertunjukan tradisional. Terdapat pula ruangan yang menampilkan adegan Perkawinan Jawa.
Pendirian Museum yang ditujukan untuk menjaga kelestarian dan peninggalan budaya keraton ini dinilai sangat luar biasa. Hal ini dapat meningkatkan wawasan masyarakat terkait budaya dan sejarah Surakarta khususnya Keraton. Museum ini menjadi sebuah wisata yang sangat diminati oleh berbagai pihak terutama warga mancanegara yang ramai berkunjung ke Keraton Surakarta ini. Diharapkan Museum Keraton Surakarta Hadiningrat dapat terus menjadi sebuah wadah untuk melestarikan budaya dan mengenalkan sejarah kepada masyarakat agar masyarakat tidak lupa dengan sejarah dan kondisi bangsanya.
Sumber:
Pemerintah Kota Surakarta. (2017). Mengenal Museum Keraton Surakarta. [Online]. Diakses pada laman https://surakarta.go.id/?p=4743.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H