Mohon tunggu...
Fatkhiyya Nur Haqiqi
Fatkhiyya Nur Haqiqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Universitas Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Dampak Kecanduan Internet terhadap Kesehatan Mental Remaja

5 Juli 2024   02:11 Diperbarui: 5 Juli 2024   02:16 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada era digital seperti ini kecanduan internet menjadi trend terhadap fenomena global yang dapat mempengaruhi sebagian aspek kehidupan manusia. Banyak orang terutama di kalangan generasi muda dan remaja yang mahir dalam urusan teknologi disebabkan oleh banyaknya waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan internet. Internet seakan-akan sudah menjadi suatu hal yang tidak bisa terpisahkan di kehidupan sehari-hari bagi kaum remaja. Kemudahan akses informasi, komunikasi dan sarana hiburan dalam internet menimbulkan tantangan yang signifikan. Seseorang yang dalam aktivitas hidupnya sudah kehilangan kemandirian dan menjadi budak internet dia sudah masuk dalam kategori kecanduan internet. 

Kecanduan internet merupakan kondisi seseorang dimana dia mengalami dorongan yang tidak terkendali untuk terus menggunakan internet sehingga mengganggu kegiatan aktivitas seharihari. Kecanduan internet ini ditandai dengan sikap keasyika yang berlebihan dan tidak terkontrol terhadap penggunaan internet. Kecanduan internet ini banyak terjadi di negara-negara Asia terutama pada remaja yang berusia sekitar 12-20 tahun. Bukti terjadinya kecanduan internet terjadi pada masa akhir kanak-kanak menuju remaja awal. Bagaimana seseorang bisa dikatakan mengalami gejala kecanduan internet, menurut data yang diperoleh penulis dengan melihat seberapa sering seseorang itu dalam sehari menghabiskan waktunya dengan internet. 

Riset mengatakan bahwa orang yang dalam satu minggu menghabiskan waktunya sekitar 38 jam atau sekira 3 jam setengah dalam sehari dengan internet tanpa melakukan suatu pekerjaan lain sudah merupakan kecanduan internet. Selain itu seseorang merasa cemas dan terganggu ketika koneksi internet teruputus dan kurangnya minat dalam tugas yang ada juga termasuk gejala kecanduan internet. Kemudian bentuk kecanduan internet itu bisa berbeda-beda tergantung dari situs yang dirasa paling menarik oleh orang tersebut. Misalnya tahap kecanduan seseorang itu pada situs chatting (ruang obrolan baik pribadi atau grub), situs perbelanjaan online, situs pornografi, dan sekarang paling marak dikalangan remaja pada situs permainan elektronik bisa dalam bentuk game onlin, judi online atau pun aplikasi hiburan lainya.

Kecanduan internet ini sangat berkaitan dengan kesehatan mental. Kesehatan mentalmerupakan suatu kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya sehingga mampu menyadari potensi didalam dirinya, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup secara normal dari berbagai tekanan hidup dan mampu bekerja secara produktif. Namun seseorang yang mengalami kecanduan internet pastinya akan memiliki masalah dalam kesehatan mentalnya. Kesehatan mental ini disebabkan karena penggunaan internet yang berlebihan sehingga menyebabkan peningkatan gairah psikologis. Dampak yang diperoleh dari adanya kecanduan internet terhadap kesehatan mental ini sebagai berikut. 

1. Gangguan tidur

Seorang yang kecanduan internet pasti akan menghabiskan waktunya untuk bermain internet, tidak memandang waktu baik itu siang atau malam. Sehingga waktu tidur pastinya akan terganggu. Dengan waktu tidur yang tidak normal akan berpengaruh pada kesehatanhingga berujung pada melemahnya sistem kekebalan tubuh. 

2. Isolasi sosial 

Penggunaan internet yang berlebihan menyebabkan seseorang itu kurang interaksi tatap muka secara langsung. Isolasi yang berkepanjangan tersebut mempengaruhi perasaan seseorang karena dapat menyebabkan perasaan kesepian dan juga depresi. Sehingga seseorang yang mentalnya tidak kuat akibat perasaan kesepian ini akan memperburuk masalah kesehatan mentalnya.

3. Masalah perbandingan dan harga diri 

Di dalam penggunaan internet atau media sosial pastinya akan disuguhkan sesuatu yang bagus dan positif. Dalam hal ini seorang pecandu internet akan terus menerus membandingkan dirinya dengan hal lain di dalam internet. Ketika seseorang gagal dalam memenuhi standarpembanding di dalam internet pastinya timbul rasa rendah diri pada orang-orang yang rentan terhadap kondisi mental, sehingga akan menyebabkan stress pada seorang pecandu internet. 

4. Pengalaman online yang negatif dan penindasan cyber

Di dalam penggunaan internet, pengalaman online dan penindasan cyber yang tidak baikdapat mengakibatkan pengalaman traumatis. Cyberbullying dan pelecahan online merupakan suatu hal yang sering terjadi di platform online. Dampak dari kecanduan internet ini karena penggunaan internet yang berlebihan sehingga mengakibatkan individu sering kali terpapar interaksi yang berkepanjangan di platform online. Akibatnya menciptakan peluang lebih banyak terhadap perilaku negatif dan menyakitkan karena pecandu akan menghabiskan waktudi dunia maya lebih banyak. Dari hal tersebut dapat berpengaruh buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan emosional mereka. 

5. Defisit perhatian 

Seorang yang mengalami gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas lebih sering mengalami kecanduan internet. Dengan itu gangguan terus menerus dan multitasking online menyebabkan defisit perhatian, sehingga seseorang tersebut sulit untuk fokus pada tugas mereka dan memperburuk kesehatan mentalnya. 

Dari dampak diatas terdapat berbagai strategi untuk mengatasi kecanduan internet diantaranya menekuni minat dan hobi disamping menggunakan internet seperti halnya menyanyi, menari, berolah raga dll, membicarakan tingkat kecanduan kepada seorang yang ahli dalam bidangnya jika dirasa tingkat kecanduan tersebut sudah mencapai puncak diatas normal, membatasi dalam penggunaan media internet, menghapus aplikasi yang tidak digunakan, menonaktifkan pemberitauan atau notifikasi internet, membuat perjanjian kepada orang tua terkait penggunaan internet terutama dikalangan remaja. Dengan cara atau strategi itu dirasa bisa mengurangi dampak dari kecanduan internet.

Sesuai dengan fenomena saat ini kecanduan internet berkaitan dengan kesehatan mental bisa terjadi karena FoMO. FoMo merupakan istilah anak remaja zaman sekarang yang digunakan untuk menggambarkan perasaan cemas atau takut bahwa seseorang akan melewatkan pengalaman penting atau informasi yang saat ini sedang trending. FoMo ini juga bisa berkaitan dengan dampak kecanduan internet pada poin masalah perbandingan dan harga diri. Perasaan FoMo ini dapat timbul ketika seseorang melihat orang lain berpartisipasi dalam sebuah kegiatan atau memiliki pengalaman menarik yang positif didalam suatu media sosial internet, nah pada akhirnya orang yang sudah kecanduan internet akan terdorong untuk ikut serta agar dirinya tidak merasa tertinggalatau disebut FoMo itu tadi. 

Seseorang yang sudah FoMo otomatis akan terus menerus memantau konten yang disediakan oleh media sosial tersebut sehingga seseorang tersebut akan memantau internet mereka untuk memperoleh suatu informasi. Dari fenomena tersebut akhirnya berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari seorang remaja. Karena seseorang yang sudah kecanduan dengan internetnya akan merasa cemas dan merasa kehilangan ketika dia tidak meakses internet tersebut. Ketergantungan terhadap internet ini dapat menggangu dalam kehidupan nyata dan mempengaruhi kesehatan mental mereka. Dari adanya fenomena diatas dapat kita berikan solusi dengan cara mengurangi penggunaan media internet dengan mengalihkan ke hal-hal positif lainya, serta memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai dampak, tanda-tanda kecanduan, dan strategi pengolahan yang efektif untuk mencegah perilaku FoMo. Dengan itu orang tua dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada remaja dalam menghadapi tekanan psikologis akibat kecanduan internet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun