Mohon tunggu...
KHIRAN-KUN
KHIRAN-KUN Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pentingnya Tata Krama

1 Maret 2016   12:07 Diperbarui: 1 Maret 2016   12:22 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo sahabatku salam sejahtera bagi semuanya, pada hari ini saya akan membahas tentang tata krama. Mungkin teman-teman sudah ada yang tahu apa artinya tata krama.

Tata Krama/sopan santun atau yang biasa disebut etiket telah menjadi bahan dalam hidup kita, ia telah menjadi persyaratan dalam hidup sehari-hari, malahan menjadi meningkat dan sangat berperan untuk memudahkan manusia diterima di masyarakatnya.

Bila anda melihat sekitar  lingkungan anda banyak anak yang mengenal kata kasar, yang tidak seharusnya di katakan.jadi kembali lagi ke topik kita semua kembali ke cara kita berbicara dan orang tua yang mendidik kita, ada pepatah pernah bilang “Mulutmu Harimaumu”.

Jadi bayangkan  Orang tua anda juga melatih anda cara makan,minum, menyapa, memberi hormat, berbicara, berpakaian, dan bersikap jika ada tamu yang datang kerumah anda. Lama kelamaan prilaku anda terbentuk menjadi suatu kebiasaan, tanpa memikirkan mengapa anda harus bertindak seperti yang demikian(berkata kasar dan tidak menunjukan hormat).

Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas, lama kelamaan dapat merambat kelingkungan masyarakat yang lebih luas. Banyak manusia yang memiliki jenis manusia tipe durian, yaitu orang yang penampilannya tidak menarik, kasar, dan tidak mengundang simpati, namun berhati emas. Hatinya diliputi sifat-sifat terpuji, seperti rendah hati, suka memaafkan, suka menolong, dan menghargai orang, serta tidak menyakiti orang lain. Manusia tipe kedong-dong akan dijauhi orang setelah merasakan betapa asam sifat-sifatnya.

Sekian dan terima kasih semua pembaca , dan maaf bila ada kekurangan semoga anda para kedepannya tidak ada lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun