Mohon tunggu...
Khilyatul aimmahrizqi
Khilyatul aimmahrizqi Mohon Tunggu... Lainnya - Gresik- Jatim

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tega

11 November 2020   16:26 Diperbarui: 11 November 2020   16:27 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Deruan angin malam membawa sejuta kenangan

Kondisi malam mulai menyadarkan 

Mengapa Tuhan tidak menakdirkan kebersamaan? 

Sedangkan cintaku berada dalam pucuk kematian

Bagaimana bisa? 

Meninggalkan tanpa secuil perasaan, begitupun dengan belas kasihan

Meskipun tetap acuh tak acuh kau berikan

"Mati satu tumbuh seribu", itu kata orang

Namun bagaimana dengan hati

Semakin hari semakin menyianyiakan kehadiranmu kembali

Merajut serpihan memori

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun