Salah satu prinsip dasar Muhammadiyah adalah menghindari perselisihan yang tidak perlu, terutama dalam masalah-masalah teologi yang sudah jelas. Muhammadiyah lebih memilih untuk memfokuskan diri pada upaya dakwah dan pemberdayaan umat dengan mengedepankan prinsip-prinsip persatuan dalam Islam, bukan malah terjerumus dalam perdebatan teologis yang bisa memecah belah umat. Oleh karena itu, meskipun terdapat perbedaan pandangan antara paham-paham tertentu, Muhammadiyah tetap teguh pada prinsip dasar bahwa yang lebih utama adalah al-Qur'an dan as-Sunnah sebagai pedoman hidup umat Islam.
Kesimpulan
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni dan tidak perlu diseret-seret pada kelompok-kelompok teologi tertentu, seperti Asy'ariyah atau Maturidiyah. Akidah Muhammadiyah jelas dan tegas, berlandaskan al-Qur'an dan as-Sunnah, dan senantiasa menghindari takwil yang tidak sesuai dengan teks-teks tersebut. Keputusan-keputusan yang diambil oleh Majelis Tarjih Muhammadiyah selalu berdasarkan prinsip kolektif dan kolegial, mengutamakan persatuan umat Islam, dan menghindari perselisihan yang tidak perlu. Dengan demikian, Muhammadiyah terus berkomitmen untuk menjadi gerakan yang menyebarkan ajaran Islam yang murni, jauh dari pengaruh paham-paham yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar al-Qur'an dan as-Sunnah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H