Banyak pemuda-pemuda yang terpikat dengan sikap-sikap palsunya seolah-olah adalah ibu yang benar, padahal mereka itu adalah ibu-ibu yang fasik yang bermimpi masih memimpin dan menguasai Muhammadiyah juga Aisyiyah.
Menjerit hati ini karena adalah ibu-ibu pelakunya bukan bapak-bapak, mungkin karena terlalu stress sehingga melakukan tindakan abnormal dengan membentuk pelampiasan kepada orang yang tak pernah menyakiti dirinya.
Terkadang aku ini seperti pacarnya saja di mata mereka walaupun belum pernah mengucapkan kata-kata suka atau sayang, bagaimana seorang pacar kemudian membenciku yaitu karena tidak mendapatkan perhatian dariku. Seolah-olah seperti itu tingkah laku mereka.
Atau karena aku menggagalkan keinginannya masalah partai umat, apa yang dicari dengan menjadi juru kampanye partai bahkan uniknya masjidnya dijadikan kandang partai ini perilaku wanita memang berbahaya sekali kalau wanita memimpin masjid.
Karena wanita itu menggunakan akal pendek di dalam memutuskan perkara, yaitu apa-apa yang sesuai dengan hawa nafsunya tak menggunakan otak yang waras tapi menggunakan perasaan yang sakit. Ini memang banyak dilakukan oleh wanita-wanita yang frustasi atau gagal cinta. Tapi kan aku tidak pernah pacaran dengan mereka Kenapa bisa mendapat getahnya?.
Padahal sudah tua harusnya bertobat makin menjadi-jadi ya Allah dosa apakah gerangan yang membuat mereka ini sibuk ingin menjatuhkan aku? Rasanya kalau mereka mampu menjatuhkan aku, mereka akan puas karena memang mereka ini berhati iblis. Hatinya penuh dengan kebencian yang kelak akan menjadi sumber malapetaka baginya.
Ibu-ibu Aisyiyah kok ngajarin benci kepada umat, yang benar sajalah harusnya mencontoh akhlaknya istri Rasulullah tersebut justru anomali yang terjadi.
Entah apakah ini karena mereka terkutuk terlalu banyak makan barang haram atau mungkin karena banyak dosa sehingga hari-harinya sibuk ingin menjatuhkan orang saja.
Semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberi mereka (oknum oknum) petunjuk sehingga kembali kepada jalan yang benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H