Mohon tunggu...
Khikmatul Hali Romadhon
Khikmatul Hali Romadhon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Gapailah cita-cita mu setinggi mungkin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Khas Indonesia "Batik Tulis" serta Strategi Penjualannya di Desa Pekiringan

20 September 2021   12:03 Diperbarui: 20 September 2021   12:28 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara bahasa kata "batik" berasal dari bahasa Jawa "Amba" dan "titik". Dan secara istilah sendiri merupakan proses menghubungkan antara titik-titik agar menjadi gambar yang diaplikasikan pada kain. Batik merupakan suatu warisan budaya bangsa Indonesia dari nenek moyang yang harus kita jaga kelestariannya. 

Makna yang tersirat dalam batik memiliki arti yang sangat kental dan erat dalam adat istiadat dari negara Indonesia. Batik berasal dari pulau Jawa, sehingga motif batik itu sendiri lekat dengan beberapa budaya yang terdapat disana, sehingga menjadikan batik sangat bernilai murni dan eksotis. Untuk jenis batik memiliki 3 macam, diantaranya batik tulis, batik cap, dan batik printing.

Dikesempatan kali ini, penulis akan membahas tentang strategi penjualan Batik Tulis pada masa Pandemi COVID-19. Dan juga merupakan salah satu budaya khas Indonesia yang masih ada di Desa Pekiringan Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga

Pada masa Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dalam kurung waktu kurang lebih 2 setengah tahun ini merupakan salah satu penyebab penurunan terbesar dalam bidang perekonomian khususnya. Dikarenakan perubahan peta perdagangan dunia, dan beberapa bidang usaha yang berhenti. 

Tantangan yang paling dihadapi oleh para pengrajin Batik Tulis pada era new normal adalah bagaimana masyarakat menjaga kelestarian batik tulis dalam sebuah karya agar tidak tergerus oleh jenis batik lainnya. Selain itu semakin tambahnya tahun, produksi batik tulis sangat menipis, dan pengetahuan masyarakat pun dalam membedakannya semakin melemah.

Oleh karena itu, pengusaha batik tulis diharuskan memiliki strategi dalam berwirausaha agar tetap menjaga dan melestarikan batik tulis di daerah masing-masing. Karena dengan sikap tersebutlah merupakan pelestarian budaya agar batik tulis masih tetap dinikmati dari generasi ke generasi lainnya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dalam strategi promosi yang dilakukan oleh para pengrajin Batik Tulis di Desa Pekiringan Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga ada dua yaitu :

1. Pemasaran langsung (direct marketing).

Menurut Kotler, pemasaran langsung merupakan penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan mengirimkan barang kepada pelanggan tanpa adanya pelantara. Pemasaran langsung ini sangat memungkinkan konsumen memperoleh keuntungan serta menghemat waktu.

2. Penjualan Personal (Personal Selling)

Personal selling adalah suatu usaha yang memperkenalkan produk melalui komunikasi langsung agar konsumen tertarik dan membeli produk yang ditawarkan.

Para pengrajin pun mengatakan, konsumen Batik Tulis yang masih masyarakat sekitar Karangmoncol merasa tertarik untuk menggunakan produk mereka dari beberapa aspek, diantaranya:

1. Aspek Mode

Batik Tulis yang ada di Desa Pekiringan Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga membuatnya dengan mengikuti mode yang berkembang dengan tujuan agar batik tulis tidak tersaingi atau tertinggal dari jenis motif batik lainnya.

2. Aspek Selera Konsumen

Selera konsumen disini menggunakan kreasi kreatif serta pewarnaan yang menggunakan warna cerah. Selera konsumen biasanya mengikuti tren modern.

Demikian artikel yang penulis sampaikan, semoga bermanfaat dan apabila ada kesalahan mohon maaf🙏🙏..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun