Mohon tunggu...
Khikmatul Fuadhiyah
Khikmatul Fuadhiyah Mohon Tunggu... Guru - SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN

Seorang ibu satu anak dengan profesi menjadi seorang guru disalah satu sekolah negeri didaerah kebumen.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mudah Menulis Angka Jawa dengan Model "Make a Match" dan Lagu Gula Jawa (Gubahan Angka Jawa)

15 Desember 2022   09:31 Diperbarui: 15 Desember 2022   09:35 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

Peserta didik persiapan melakukan game make a match. Oleh Khikmatul Fuadhiyah

  • Guru memberikan bimbingan terhadap jalannya game make a match dan melakukan pengamatan terhadap keaktifan dan kekompakan peserta didik dalam bermain game (communication). 
  • Guru bersama dengan peserta didik memberikan penilaian terhadap hasil dari game make a match.

Dokpri
Dokpri

Guru mengevaluasi hasil game make a match. Oleh Khikmatul Fuadhiyah

  • Guru memberikan reward bagi peserta didik yang mendapatkan nilai tertinggi dari hasil game make a match.
  • Guru bersama murid menyimpulkan pembelajaran
  • Guru melakukan refleksi pembelajaran dan menutup pembelajaran dengan doa serta mengucap salam.

Kegiatan pembelajaran menulis angka jawa dengan metode Problem Based Learning dan game make a match. berjalan dengan baik dan telah tercapainya tujuan pembelajaran. Peserta didik memahami angka jawa yang disampaikan dengan media digital dan game. Penerapan model Problem Based Learning ini merupakan hal baru bagi penulis, tentu penulis merespon permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik. Penerapan aksi dari langkah-langkah pembelajaran ini memberikan dampak positif dari peserta didik yaitu : 

Peserta didik yang aktif mengikuti pembelajaran dan hasil belajar yang lebih baik dari hasil test diagnostic awal. Nilai test diagnostic awal yang tuntas hanya 25% dari total peserta didik 36 siswa, setelah pembelajaran nilai sumatif (Postest) menjadi 5% yang tidak tuntas dari KKTP (Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran). Nilai pengetahuan kelompok dan presentasi semua peserta didik tuntas 100% dan diatas KKTP.

  • Semangat peserta didik meningkat karena pembelajaran tidak berpusat pada guru, namun cenderung berpusat pada siswa.
  • Meningkatnya motivasi dan keantifan peserta didik
  • Peserta didik menjadi lebih antusias mengikuti pembelajaran karena adanya reward dari guru.
  • Hasil pembelajaran meningkat dengan adanya semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

PENUTUP

Bagi penulis hal ini penting untuk dibagikan sebagai praktik pembelajaran yang menarik sehingga bisa menjadi referensi atau mengisnpirasi para guru yang memang memiliki permasalahan yang sama. Oleh karena itu penulis sebagai guru memiiki tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dengan menerapkan metode, media dan model pembelajaran yang telah direncanakan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik kepada peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun