Mohon tunggu...
Khikam Alwinaja
Khikam Alwinaja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 2023/23107030024 UIN sunan Kalijaga

mengembangkan value diri dengan segala pelajaran dan pengalaman yang baru

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Melaju Bersama Nostalgia: Andong, Kereta Tradisional yang Masih Bertahan di Jantung Malioboro

26 Mei 2024   14:39 Diperbarui: 26 Mei 2024   14:41 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta - Di sepanjang jalan Malioboro, pusat keramaian kota Yogyakarta, suara deru mesin kendaraan modern bersahutan dengan iringan suara langkah kuda yang yang menarik kereta tradisional Andong. Keberadaan Andong di Malioboro telah menjadi ikon budaya yang tak lekang oleh waktu, menawarkan pengalaman unik bagi wisatawn yang ingin merasakan nuansa kendaraan tradisional khas Jawa khususnya di daerah Istimewa  Yogyakarta.

Andong, sebuah kereta kuda tradisional khas yang digunakan sebagai alat transportasi masyarakat di Jawa sejak zaman dahulu hingga saat ini masih setia menemani aktivitas warga dan wisatawan di daerah Malioboro. Kereta ini ditarik oleh seekor kuda yang berjalan perlahan, memberikan kesempatan bagi penumpangnya untuk menikmati keindahan suasana Malioboro dengan arsitektur bangunan - bangunan yang cukup unik dan interaksi warga sekitar yang ramah - ramah.

Berbeda dengan kereta kuda yang ada di daerah lain, umunya kereta  kuda yang digunakan hanya beroda dua dan di kendarai oleh kusir biasa yang mana kereta kuda tersebut biasa dinamakan dengan "Bendi", kereta kuda di Malioboro ini Bernama "Andong" karena kereta yang digunakan beroda empat. Kusir dari andong di Malioboro ini juga unik, mereka menarik kereta kuda tersebut dengan memakai pakaian khas adat Jawa, yakni Surjan (baju khas Jawa) dan blangkon.

Salah satu kusir Andong di Malioboro, yakni Mbah Jumardi yang berasal dari Potorono, Banguntapan, Bantul, mengungkapkan bahwa kereta kuda Andong ini memang memiliki ciri khas tersendiri dibanding dengan kereta kuda yang ada di daerah lain.

" Perbedaan kereta kuda roda empat disini namanya Andong, sedangkan kalo yang roda dua itu namanya Bendi " ungkap Mbah Jumardi seorang kusir di Malioboro (24/05/2024)

sumber : Dokumen Pribadi
sumber : Dokumen Pribadi

Profesi menjadi kusir Andong ini telah digelutinya sejak zaman PKI. Ia menceritakan, Andong ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi para wisatawanyang berkunjung ke Malioboro. Ia menarik kereta Andong ini mulai dari jam 12 siang hingga jam 6 sore menjelang maghrib.

Sebagai kusir, tentunya ia memiliki keahlian khusus dalam mengendalikan kuda. Selain itu, Seorang kusir juga tentunya harus mengetahui rute dan kondisi jalan disepanjang Malioboro agar dapat memberikan pengalaman yang aman dan nyaman bagi para penumpang.

Harga sewa untuk naik wisata kereta Andong ini sekitar Rp. 200.000 per rombongan, dengan rute perjalanan mulai dari Malioboro, Keraton, alun - alun kidul dan Kembali lagi ke jalan Malioboro. Dengan rute yang relatif Panjang ini tentunya membuat wisatawan dapat menikmati keindahan ikon - ikon kota Yokyakarta yang khas.

" Untuk sewa itu tergantung jarak jauhnya, kalo muter sampai alun - alun, keraton nanti dua ratus, nanti setelah muter Kembali lagi ke jalan sini" ujar Mbah Jumardi (24/05/2024)

Tidak hanya keterampilan mengemudikan Andong, Kusir juga harus memiliki pengetahuan luas tentang sejarah dan budaya Yogyakarta. Hal ini Penting agar merka dapat memberikan informasi yang akurat kepada para penumpang selama perjalanan.

Keberadaan Andong di Malioboro tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga mejadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar. Di sepanjang jalan Malioboro ini terliat masih banyak sekali kereta Andong yang masih mangkal. Masing - masing dari Andong ini tentunya berasal dari berbagai daerah di Yogyakarta.

Sumber : Tagar.id
Sumber : Tagar.id

Keberadaan Andong di Malioboro kini menghadapi tantangan seiring dengan perkembangan zaman. Kemunculan kendaraan transportasi modern, seperti becak motor dan ojek online telah menggeser minat wisatawan untuk naik Andong.

Akan tetapi, meskipun menghadapi tatangan dengan kondisi tersebut, para kusir kereta Andong di Malioboro tetap optimis bahwa trsdisi ini akan terus bertahan. mereka berharap, generasi muda Yogyakarta dapat turut serta dalam menjaga dan melestarikan keberadaan Andong sebagai bagian dari warisan budaya Yogyakarta yang tak ternilai. Andong ini adalah identitas Yogyakarta yang harus dilestarikan bersama -- sama. Tradisi ini harus tetap dipertahankan agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Bagi anda yang berkunjung ke Yogyakarta, jangan lupa untuk menikmati keindahan ikon - ikon khas yang ada di kota Yokyakarta dengan mencoba naik kereta kuda Andong yang ada di Malioboro. Kereta kuda Andong ini pasti akan membuat anda merasakan nuansa kendaraan tradisional khas dari kota Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun