Mohon tunggu...
Khidrian Arfiansyah
Khidrian Arfiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Social Welfare Student at Sunan Kalijaga State Islamic University

Tertarik terhadap isu-isu sosial, politik, dan fenomena alam

Selanjutnya

Tutup

Film

Ringkasan Film Dear Zindagi 2016 Perspektif Psikologi

12 Mei 2023   05:40 Diperbarui: 12 Mei 2023   05:47 2164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film ini sebenarnya sudah lama tayang di Bioskop, namun film ini masih direkomendasikan untuk ditonton oleh penikmat film. Karena isi dari film ini membahas permasalahan trauma dan stres terhadap kehidupan, lalu terdapat cara mengatasi masalah-masalah hidup tersebut yang dirangkai dengan proses konseling yang dramatis dan menarik, keren!.

Tokoh utama dalam film ini adalah seorang perempuan muda yang bernama Kaira yang diperankan oleh Alia Bhatt. Kaira merupakan sosok gadis yang sangat cantik dan memiliki bakat dalam sinematografi, karena bakatnya sinematografi, maka hampir setiap hari aktivitasnya adalah memproduksi film.

Permasalahan yang dialami oleh tokoh utama tersebut adalah masalah asmara yang diakibatkan oleh trauma masa kecilnya. Kaira atau biasa dipanggil Koko oleh orang terdekatnya sering mengalami kegagalan dalam hubungan asmara, sudah tiga kali berganti pasangan, namun tidak ada yang berhasil. Setiap hubungan yang dijalani tidak pernah membuat dia bahagia, pasti berakhir dengan kesedihan bahkan luka bagi dirinya sendiri. Luka tersebutlah yang membuat dirinya semakin stres dan depresi. Pada akhirnya dia sering murung, mengurung diri, self blamming, dan menganggap bahwa hidupnya selalu bertemu dengan kesedihan.

Permasalahan yang dihadapi Kaira saat ini bukan tanpa sebab. Ternyata akar dari masalahnya adalah trauma saat masih kecil. Pada waktu kecil, dia merasa keluarganya membuang dirinya, jarang mendapatkan kasih sayang bahkan tidak pernah, dianggap sebagai beban karena tidak naik kelas, tidak dapat mengekspresikan emosinya dengan baik. Sehingga perlakuan-perlakuan sejak kecil inilah yang membuat Kaira menjadi orang yang tidak tertarik terhadap hubungan, tidak peduli dengan perasaan, dan bahkan sering usil.

Traumatis masa kecil ini membuat Kaira tidak nyaman meluapkan ekspresinya dalam menjalani kehidupan sehari-hari, karena dia tidak tahu bagaimana caranya berekspresi dengan baik sejak kecil. Masalah trauma tersebut pada akhirnya merenggut kebahagian dalam hubungan asmaranya.

Terapis yang menangani kasus Kaira adalah Dr. Jehangir Khan atau biasa dipanggil dengan "Jug". Dia adalah seorang Psikoterapis yang berhasil membantu Kaira menemukan jalan keluar dari permasalahan hidupnya. Pertolongan yang diberikan oleh terapis tersebut adalah asas keterbukaan dan kemandirian. Keterbukaan maksudnya adalah terapis memberikan sikap secara terbuka kepada klien, supaya klien tidak canggung untuk menceritakan masalahnya. 

Dalam asas keterbukaan ini menurut analisis, terapis menggunakan dua teori, yaitu teori Karl Jung dengan mencari masalah yang menjadi penghambat dan mencari jati diri klien, dengan mendengarkan cerita klien dan memberikan feedback. Teori yang kedua adalah teori psikologi individu (Adlerian) yaitu dengan polarisasi masalah atau mentoleransi kesalahan yang dibuat oleh orang terkasih klien (Kaira) terutama kepada orang tuanya. Selanjutnya adalah asas kemandirian, yaitu terapis memberikan kesempatan kepada klien untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan dirinya sendiri. Terapis hanya membantu mencari kepingan yang hilang dengan memberikan tugas, nasehat, dan motivasi supaya klien mampu dan mau memasang kembali kepingan hidupnya hingga klien berhasil menuntaskannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun