Teknologi juga berjalan beriringan dengan kebutuhan praktisi humas yang dituntut siap menjadi tempat dimana semua informasi berada.
Humas pemerintahan harus sensitif dan peka pula dengan perubahan trend-trend sosial yang terjadi di lingkungan eksternal. Pentingnya memantau kanal berita, mendeteksi arus informasi, memilah berita dan informasi hoax juga tak kalah penting menjadi pekerjaan seorang humas.Â
Kegiatan strategis semacam itu kini wajib dilakukan untuk mematahkan paradigma lama yang masih meyakini humas hanya dapat bekerja di sektor sektor teknis belaka.
Fenomena digitalisasi dalam ranah pemerintahan khususnya hingga kini terus bergulir. Para pejabat daerah juga berbondong-bondong menggandeng teknologi untuk merangkul masyaratnya secara virtual.Â
Sapaan ringan setiap pagi di media sosial kerap menjadi salah satu indikator kecakapan para pejabat daerah dalam mengoptimalkan komunikasi bermedia.Â
Humas di sektor swasta dan di sektor pemerintahan pada dasarnya memiliki tools yang sama dalam menjalankan aktivitas internal dan eksternal.Â
Hanya saja humas swasta bekerja untuk corporatenya ditengah kompetisi industri yang semakin ketat, mereka harus berpikir keras untuk tetap menjalankan roda perusahaanya salah satunya mendapatkan penilaian baik dari publik.Â
Begitu-pun dengan humas pemerintah tujuan besarnya adalah pelayanan publik (public service), sehingga berbicara reputasi satu institusi/
Maka wajar saja itu semua adalah andil besar dari berhasil tidaknya humas pemerintahan memberikan senergi yang positif didalam roda roda institusi mereka. so...sebenarnya sudah cukupkah konsep digitalisasi pemerintahan saat ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H