Mohon tunggu...
Puisi

Bukan Cinta Pertama

2 Oktober 2016   11:48 Diperbarui: 2 Oktober 2016   12:01 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai tulis di sini

lalu akhiri di sana

kelam yang semakin menjadi

jatuh menukik ke dalam cinta pertama

kadangkala memalukan

kadangkala menyenangkan

payung merah basah [lagi] di mendung pagi

karena hujan ini

saya membaca buku

menuliskan " bila yang sempurna datang, maka ketidaksempurnaan hilang"

sama seperti surya dimakan embun, membeku.

pertama bagai permata itu hilang

bahkan berpisah sebelum mulai menjalin

bila demikian saya tak ingin pertama

terakhir tidak apa-apa

asalkan tetap abadi, saya ingin bertahan

Oktober 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun