Mohon tunggu...
Master Khenzin ( Sutarno, S.Pd.I MIN Sroyo )
Master Khenzin ( Sutarno, S.Pd.I MIN Sroyo ) Mohon Tunggu... Guru -

Seorang pendidik yang murah senyum, mudah bergaul, supel yang selalu ingin memantaskan dirinya sebagai pribadi yang pantas. Apapun yang didapat memang sebuah kepantasan yang pantas diperoleh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengatasi Keluh Kesah

3 Maret 2016   15:56 Diperbarui: 3 Maret 2016   16:00 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang lemah sebagaimana disebutkan dalam QS An Nisa ayat 28 yang artinya “ Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah “ sudah barang tentu dalam menjalani kehidupannya yang lengkap dengan segala macam bentuk masalah pada waktu tertentu akan meluapkan dan mengeluarkan perasaan yang dirasakan itu melalui lisannya sebagai bentuk “ nguda rasa “ ( bahasa jawa ) atau curahan hati. Hanya kadang sebagian manusia dalam mencurahkan perasaan hatinya itu terlalu berlebihan seolah Allah SWT membebaninya terlalu berat, inilah yang dinamakan dengan Keluh Kesah.

Keluh kesah merupakan satu diantara beberapa sifat manusia yang disebutkan dalam Al Qur’an yaitu dalam surat Al Ma’arij ayat 19 “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir “. Kebanyakan manusia keluh kesah yang ada pada dirinya itu disebabkan karena hanya mengikuti  dorongan hawa nafsu, kurang bersyukur atas nikmat Allah, dan atau karena tidak mampu menahan emosi batin. Keluh kesah harus dicarikan jalan keluar tidak hanya sekedar jeritan atau tangisan saja tanpa berbuat sesuatu apapun untuk bisa keluar dari masalah yang dihadapi.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memecahkan masalah dan keluar dari keluh kesah kita :

1.     Menjauhi semua penyebab timbulnya keluh kesah ( berkhayal yang terlalu tinggi dan tidak memandang kemampuan )

2.     Memahami makna sabar dan syukur lebih mendalam

3.     Meyakini bahwa cobaan adalah takdir dari Allah yang terbaik bagi kita

4.     Menahan emosi karena emosi akan menimbulkan reaksi negative terhadap setiap tindakan kita

5.     Dan ini yang terpenting, ambil air wudlu, perbanyak istighfar dan sholatlah

 

Semoga Allah senantiasa meneguhkan hati kita ketika menghadapi persoalan hidup dan menjauhkan diri kita dari  keluh kesah serta menggantinya dengan untaian istighfar dan doa yang bisa menentramkan hati dan menancapkan kesabaran. Sabda Rasulullah :       " Sabar itu tatkala menghadapi ujian musibah yang pertama" Karena pada saat itulah Allah menguji iman seseorang.  Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun