Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya, saya selalu tertarik untuk melihat dunia lebih luas. Ketika mendengar bahwa kami akan berangkat ke Singapura dan Malaysia dalam program Educom Preneur 2025, saya langsung merasa antusias. Ini bukan sekadar perjalanan wisata, melainkan kesempatan langka untuk saya dan belajar langsung dari universitas dan institusi di luar negeri. Â
Selama empat hari, dari 20 hingga 23 Januari 2025, saya dan teman-teman menjalani serangkaian kegiatan mulai dari kunjungan akademik, eksplorasi budaya, hingga wisata ke destinasi terkenal di kedua negara. Ini adalah pengalaman yang tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga memperluas cara pandang saya terhadap dunia luar. Â
Hari Pertama: Singapura, Negeri Futuristik yang Menawan
Petualangan kami dimulai pada dini hari. Pukul 02.30, kami sudah berkumpul di kampus Universitas Serang Raya untuk bersiap menuju Bandara Soekarno-Hatta. Meski mata masih berat, semangat saya tak padam sedikit pun. Setelah perjalanan darat selama dua jam, kami akhirnya tiba di bandara dan bersiap naik pesawat menuju Changi Airport, Singapura. Â
Kita dibagi menjadi 3 Kloter penerbangan, kebetulan saya berada di kloter penerbangan pertama yang berangkat di jam 08.30. Sekitar pukul 10.00 waktu setempat, saya dan rombongan kloter pertama tiba di Changi Airport, bandara yang sering disebut sebagai salah satu bandara terbaik di dunia. Begitu keluar dari pesawat, saya langsung merasa kagum dengan arsitektur dan kebersihan tempat ini. Kami menghabiskan waktu sebentar di Jewel Changi, menikmati suasana megah yang dihiasi dengan air terjun dalam ruangan terbesar di dunia, Rain Vortex. Â
Setelah menunggu semua kloter sampai di singapura, barulah kami langsung menuju city tour Singapura. Destinasi pertama adalah Merlion Park, tempat di mana patung singa setengah ikan yang menjadi simbol negara ini berdiri gagah. Pemandangan Marina Bay Sands di kejauhan menambah kesan futuristik kota ini. Saya sempat berpikir, bagaimana sebuah negara sekecil ini bisa begitu maju? Â
Perjalanan berlanjut ke Garden By The Bay, yang memiliki pohon-pohon raksasa berbentuk futuristik. Saat berdiri di bawah Supertree Grove, saya merasa seolah-olah berada di dunia lain. Kami juga sempat mengunjungi area depan Universal Studios Singapore untuk berfoto dengan bola dunia ikoniknya. Â
Menjelang sore, kami melewati Chinatown dan Masjid Sultan. Di Chinatown, saya melihat banyak toko yang menjual suvenir khas Singapura, mulai dari gantungan kunci hingga teh herbal. Di sekitar Masjid Sultan, nuansa Arab Street yang dipenuhi restoran dan bangunan bernuansa Timur Tengah terasa sangat unik. Â
Saat malam tiba, kami bersiap meninggalkan Singapura menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah melalui proses imigrasi, kami melanjutkan perjalanan dengan bus dan tiba di Kuala Lumpur dini hari, yang dilanjutkan dengan makan malam di johor lalu berangkat kembali menuju hotel kami.
Hari Kedua: Kuala Lumpur, Perpaduan Budaya dan Modernitas Â