"The world has changed, and so do the Public Relations professionals"
Artikel ini akan membahas beberapa poin yang akan berkaitan dengan bagaimana seorang profesional hubungan masyarakat bekerja di lapangan terutama ketika menghadapi masalah. Selain itu, artikel ini juga akan sedikit mengulik tentang media relations dan metodenya serta permasalahan tentang press release. Terakhir, artikel ini juga akan membahas gambaran dasar tentang cyber public relations, sehingga tanpa membuang banyak waktu lagi, berikut adalah pembahasannya;Â
Sebagai seorang humas, ketika menghadapi masalah dalam perusahaannya, hal yang paling utama dilakukan adalah tetap bersikap profesional dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Berikut adalah langkah atau strategi yang bisa digunakan ketika seorang humas menghadapi suatu permasalahan di instansinya, antara lain:
- Melakukan Research atau penelitian. Sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan, seorang praktisi humas perlu melakukan identifikasi terhadap gejala atau masalah yang dihadapi. Hal ini bertujuan agar semua permasalahan yang terjadi beserta gejala-gejalanya bisa diketahui sehingga analisis bisa dilakukan lebih mendalam.Â
- Dalam tahap mengidentifikasi, seorang praktisi PR harus mengolah data faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan menghasilkan penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data faktual yang telah didapat. Penelitian dalam pencarian data ini dapat dilakukan dengan cara-cara: survei dan poling, wawancara, focus group discussion, wawancara mendalam, dan walking around research.
- Melakukan Planning atau perencanaan. Setelah melakukan identifikasi terhadap masalah, kita harus mulail menganalisis setiap masalah sehingga ditemukan solusi. Dengan solusi yang ditemukan, kita bisa melakukan perencanaan terhadap strategi. Seorang praktisi humas melakukan pemikiran untuk mengatasi masalah dan menentukan orang-orang yang akan menggarap masalah nantinya. Strategi perencanaan dan pengambilan keputusan dibuat berdasarkan program kerja dan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik.
- Melakukan Action and Communication atau aksi dan komunikasi. Tahap ini adalah inti dari penyelesaian masalah yang terjadi, praktisi humas sudah memiliki solusi dan masalah dan mereka hanya tinggal melakukan aksi nyata dan komunikasi secara langsung terhadap setiap subjek yang terkait dalam permasalahan. Tujuan dan objektivitas yang spesifik harus dikaitkan untuk mencapai aksi dan komunikasi yang akan dilakukan oleh praktisi PR. Ia harus mampu mengkomunikasikan pelak pelaksanaan program sehingga dapat mempengaruhi sikap publiknya yang kemudian mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan program tersebut.
- Melakukan Evaluation atau evaluasi terhadap aksi yang telah dilakukan. Setelah melakukan aksi, maka seorang praktisi humas hendaklah melakukan kajian terhadap aksi yang telah dilakukan sehingga setiap kesalahan bisa diidentifikasi dan dapat menjadi pelajaran kedepannya. Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mengukur keefektifan proses secara keseluruhan. Pada tahap ini, praktisi humas dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada.
Pada dasarnya, sebelum bertemu dengan media, seorang praktisi humas haruslah menggunakan metode seperti yang telah dijelaskan yakni, research, planning, action and communication dan terakhir evaluation. Karena pada dasarnya secara umum jika suatu perusahaan akan menurunkan divisi humas mereka untuk memecahkan suatu masalah maka 4 metode diatas selalu digunakan. Berikut adalah penjelasan secara singkat menggunakan gambar terkait strategi tersebut :
1. Menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan
2. Menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap-tiap kelompok terhadap organisasi.
3. Menganalisis tingkat opini publik, baik yang intern maupun yang ekstern.
4. Mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan, masalah-masalah yang potensial, kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan.
5. Menentukan formulasi dan merumuskan kebijakan-kebijakan
6. Merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah perilaku kelompok masyarakat sasaran
7. Menjalankan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas sesuai dengan program yang telah direncanakan
8. Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan
Selain menggunakan strategi diatas, seorang profesional humas juga perlu untuk memahami bahwa solusi yang cukup signifikan ketika berhadapan dengan suatu masalah tertentu adalah dengan bekerja sama dengan media, atau dalam bahasa alademisnya yaitu media relations. Lalu apa sebenarnya media relations itu sendiri ?Â
Media Relations adalah salah satu usaha atau strategi dalam kehumasan yang berfokus pada peningkatan kerjasama antara perusahaan dengan media. Media relations penting dilakukan bagi seorang Public Relations karena tujuan utamanya adalah untuk reputasi perusahaan.Â
Karena pada dasarnya salah satu tugas humas adalah untuk menjaga reputasi dan nama baik perusahaan, media relations akan menjembatani reputasi yang baik tersebut untuk disalurkan ke masyarakat sehingga sebuah perusahaan memerlukan kerjasama yang baik dengan media terlebih dahulu, agar media juga ikut menggambarkan perusahaan sebagai perusahaan yang memiliki citra dan reputasinya pun bertambah.Â
Media relations merupakan bentuk strategi komunikasi seorang Public Relations professional dalam menjaga hubungan dengan media. Hubungan yang dimaksud biasanya adalah hubungan mutual atau saling menguntungkan antara media dengan perusahaan. Salah satu contohnya adalah pembuatan iklan di dalam media, perusahaan membayar untuk memasang iklan di media. Dan perusahaan mendapatkan keuntungan karena produknya dikenal oleh masyarakat karena media.
Sehubungan dengan media relations, press release juga menjadi kegiatan yang penting dalam profesional kehumasan. Secara sederhana, Press Release adalah suatu metode promosi yang berupa tulisan dan lebih mengarah kepada Soft Selling. Press Release merupakan aktivitas untuk memberitahukan sebuah informasi, baik itu berupa pelaksanaan kegiatan lembaga atau perusahaan, peluncuran produk, peluncuran perusahaan, dan sebagainya dengan tujuan mempromosikan citra perusahaan atau lembaga sehingga perusahaan atau lembaga tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas. Press Release ini bisa dipublikasikan melalui surat kabar offline atau online, hingga media sosial.
Selain metode PR secara tradisional, saat ini ada jenis PR baru yakni Cyber Public Relation. Cyber Public Relations atau biasa disebut dengan E-PR (Electronic Public Relations), secara sederhana, Cyber Public Relations  adalah praktik humas menggunakan media internet. Menurut Bob Julius Onggo dalam bukunya yang berjudul Cyber Public Relations, E-PR adalah inisiatif PR yang menggunakan media internet sebagai sarana publisitasnya. Kegiatan Cyber PR ini merupakan kegiatan kehumasan yang paling populer saat ini karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Adapun keuntungan dan kelemahan Cyber PR akan saya uraikan sebagai berikut :
- Keuntungan Cyber PR
- Membangun hubungan yang bersifat one to one secara cepat dan interaktif. Sehingga sasarannya sudah dipastikan tepat, karena khalayak yang merasa membutuhkan suatu informasi akan mencari sendiri informasi itu. Disini khalayak dituntut untuk lebih aktif.
- Lebih flexible dan ekonomis dari pada PR yang dilakukan di dunia nyata,PR konvensional melakukan programnya dan mengeluarkan biaya sampai ratusan juta maka dengan E-PR semuanya akan jauh lebih murah.
- Menyediakan informasi yang lengkap tentang institusi secara keberlanjutan dan konstan, hal itu karena internet bisa diakses kapan saja sesuai yang kita butuhkan.
- Respon yang cepat dan terjadi kegiatan komunikasi yang cukup baik karena penyampaian respon bisa berjalan secara timbal balik. Adanya feedback yang cepat diharapkan dapat memuaskan keingintahuan khalayak, sehingga dapat tercipta hubungan yang baik antara praktisi PR dan khalayak.
- Kekurangan Cyber PR
- Kegiatan hacking menjadi salah satu ancaman bagi dunia maya dan di Indonesia belum ada cara yang benar-benar efektif untuk memcahkan masalah ini karena luasnya dunia internet sehingga sangat sulit dilacak meskipun kita sudah mempunyai hukum yang mengaturnya.
- Lebih besar masyarakat Indonesia belum mengerti teknologi internet sehingga E-PR menjadi sangat sulit untuk diakses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H