Landasan teori untuk penelitian ini bisa mencakup berbagai konsep dari disiplin ilmu komunikasi, politik, dan psikologi sosial. Teori komunikasi politik, seperti yang dikemukakan oleh Denis McQuail dalam Mass Communication Theory (1987), menekankan pentingnya media dalam menyebarkan informasi politik. Dan Teori Identitas Sosial seperti Henri Tajfel dan John Turner (1979) teori ini berpendapat bahwa individu termotivasi untuk berpartisipasi dalam dunia politik yang memperkuat identitas sosial mereka. Kampanye pemilu dapat memanfaatkan identitas sosial pemuda sebagai generasi perubahan untuk menarik keikutsertaan mereka.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk memahami permasalahan generasi muda terkait pilkada secara mendalam. Penelitian ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu memahami serta menganalisis remaja atau pemilih muda terkait pilkada.
Pada pelaksanaan nya proyek ini menggunakan Metode Interview (Wawancara). Metode ini disebut juga dengan metode wawancara, yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan melalui Tanya-Jawab secara langsung dengan sumber data. Interview merupakan sarana pengumpulan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan dan untuk dijawab secara lisan juga.
Ciri utama dari metode wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dengan sumber informasi. Dalam wawancara secara mendalam ini dilakukan oleh peneliti terhadap informan yang menjadi obyek dari penelitian ini yaitu siswa-siswi SMA Semen Padang.
Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang ada relevansinya dengan pokok persoalan penelitian yaitu pilkada serentak 2024. Data wawancara yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah pentingnya partisipasi generasi muda dalam pilkada, faktor-faktor nya, serta data-data pokok yang ada kaitannya dengan persoalan peneliti.
Hasil Pembahasan
1. Penting nya Partisipasi Generasi Muda dalam Pilkada Serentak 2024
Pilkada diadakan serentak untuk mencapai efisiensi anggaran negara dan efektivitas penyelenggaraan pilkada. Pelaksanaan secara serentak memungkinkan penggunaan sumber daya yang lebih optimal, pengawasan yang lebih terkoordinasi, dan mengurangi kelelahan politik masyarakat.
Terkait partisipasi generasi muda, mereka memiliki peran yang sangat krusial mengingat posisi generasi muda sebagai kelompok pemilih terbesar dalam demografi pemilih.
Pilkada serentak juga merupakan momentum penting bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam menentukan arah bangsa karena generasi muda membawa perspektif segar dan inovasi dalam politik, terutama dalam isu-isu kontemporer seperti lingkungan, digitalisasi, dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, pilkada serentak dapat membantu menciptakan stabilitas politik karena pemimpin di tingkat daerah dipilih pada waktu yang sama.