Mohon tunggu...
Khaylila Devani
Khaylila Devani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Airlangga, program studi Bahasa dan Sastra Inggris.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Dampak Ilustrasi AI terhadap Kehidupan Ilustrator

14 Juni 2024   11:02 Diperbarui: 14 Juni 2024   11:19 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa banyak perubahan dalam berbagai bidang, termasuk dunia ilustrasi. Ilustrasi AI mulai mengambil peran dalam industri kreatif, baik dari segi pengerjaan gambar dan waktu yang dibutuhkan AI untuk memproduksi gambar terhitung sangat efektif. Namun, keberadaan teknologi kecerdasan ini menimbulkan berbagai dampak bagi keberlangsungan hidup para ilustrator manusia, apa saja dampak tersebut?

  1. Kompetisi yang semakin ketat. Ilustrasi yang dihasilkan oleh AI seringkali lebih cepat dan diperhitungkan lebih 'murah' dibandingkan dengan karya ilustrator manusia. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan hidup para ilustrator, terutama mereka yang masih baru dalam industri atau memiliki keterbatasan dalam hal teknis dan teknologi, serta mereka yang telah mengerahkan waktu dan tenaga mereka untuk menggambar ilustrasi tersebut.

  2. Berkurangnya nilai dan apresiasi sebuah karya seni. Ilustrasi yang dihasilkan oleh AI sering dianggap kurang memiliki nilai emosional dan personal yang biasanya hadir dalam karya ilustrator manusia. Karena seorang ilustrator manusia sudah pasti memikirkan bagaimana gambar mereka akan terbentuk secara visual, dan hal inilah yang meyakinkan persepsi publik bahwa ilustrasi karya manusia sudah pasti memiliki 'jiwa' di dalamnya. Meskipun AI dapat meniru gaya dan teknik tertentu, sentuhan manusia yang unik dan perasaan yang mendalam dalam karya seni seringkali sulit ditiru oleh mesin. Oleh karena itu, invasi teknologi ilustrasi AI dapat mengurangi apresiasi terhadap karya seni dan menggeser persepsi nilai seni di mata konsumen seni.

  3. Peran Ilustrator menjadi tergeser. Ilustrator zaman sekarang diwajibkan untuk menjadi lebih teknis dan manajerial, seperti mengoperasikan dan mengawasi sistem AI, daripada murni fokus pada aspek kreatif. Hal ini memerlukan keterampilan tambahan yang tidak semua ilustrator miliki atau tertarik untuk pelajari. Perubahan peran ini bisa jadi menimbulkan stres dan ketidakpuasan di kalangan ilustrator yang lebih suka berkarya secara tradisional atau digital dengan menggunakan kedua tangannya sendiri. Meski begitu, tidak sedikit jumlah ilustrator yang menolak mendukung atau menggunakan teknologi AI untuk menggantikan pembuatan ilustrasi, dan masih akan setuju apabila menggunakan AI sebagai alat penunjang produktivitas seorang ilustrator, baik dari segi brainstorming atau pencarian ide, dan lain-lain.

    Ilustrasi AI membawa perubahan signifikan dalam industri kreatif, memberikan tantangan bagi para ilustrator untuk tetap bertahan dalam membuat karya asli buatan manusia. Untuk tetap relevan dan bertahan, ilustrator perlu beradaptasi dan tegar dengan perkembangan teknologi ini, karena kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri lagi perkembangannya.  Meskipun AI dapat mengotomatisasi banyak aspek teknis, sentuhan manusia tetap tak tergantikan dalam menciptakan karya seni yang bermakna dan mendalam. Oleh karena itu, kolaborasi antara manusia dan mesin dapat menjadi jalan tengah yang ideal untuk memaksimalkan potensi keduanya dalam dunia ilustrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun