b. Migrasi ke teknologi baru;Â
c. Administrasi sistem baru Outsourcing proses bisnis adalah jenis pengaturan outsourcing di mana pihak ketiga bertanggung jawab atas seluruh operasi bisnis perusahaan. Pemerintah, jasa keuangan (bank dan perusahaan asuransi), transportasi, dan logistik bisnis biasanya menjalankan fungsi ini.
Perusahaan yang kekurangan sumber daya manusia yang terampil untuk pengembangan sistem tetapi memiliki dana yang cukup untuk membeli sistem yang sudah jadi dari pihak luar biasanya menggunakan strategi outsourcing. Ini adalah keuntungan sistem:
1. Bisnis dapat lebih berkonsentrasi pada operasi inti merekaÂ
2. Mampu mengantisipasi pengeluaran di masa depan
3. Perusahaan yang mengalihdayakan pembangunan sistem mereka biasanya menggunakan teknologi terbaru untuk memberikan keunggulan kompetitif kepada pelanggan mereka.
4.dapat dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhanÂ
5. perusahaan dapat dimasukkan ke dalam perangkat lunak saat iniÂ
6. Secara keseluruhan, pendekatan outsourcing memiliki biaya yang lebih rendah daripada insourcing karena risiko kegagalan dapat dikurangi.
Perusahaan kehilangan kendali atas proses manufaktur, mengeluarkan biaya yang signifikan, dan menjadi tergantung pada perusahaan yang menyediakan layanan outsourcing ini. Selain itu, ada risiko non-return on investment yang sangat tinggi, ketidakpastian mengenai sistem yang tepat, waktu pemrosesan, dan proses mempelajari sistem baru.Â
Menurut O'brien dan Marakas (2011), faktor-faktor berikut mempengaruhi keberhasilan outsourcing di perusahaan yang menggunakan sistem ini:
1.Mengetahui apa yang diinginkan perusahaan dan kemana tujuannyaÂ
2.Perencanaan dan visi strategis