Mohon tunggu...
Khauro Indana Fahma
Khauro Indana Fahma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Dukungan Sosial Dalam Mencegah Dampak Bullying Terhadap Gangguan Kesehatan Mental

19 Desember 2024   20:48 Diperbarui: 19 Desember 2024   20:45 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Uchino dalam (Triyatni, 2020) mengemukakan terdapat beberapa bentuk dukungan sosial berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai berikut ini:

  • Dukungan Emosional atau Penghargaan: Dukungan emosional ini digunakan untuk memberikan empati, perhatian, kepedulian, penghargaan dan dorongan positif kepada seseorang yang mengamami masalah atau membutuhkan pertolongan secara psikis. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan kepastian dengan rasa dimiliki dan dicintai pada saat kondisi seseorang sedang stres.
  • Dukungan Nyata atau Instrumental: Dukungan nyata atau instrumental ini menggunakan bantuan langsung kepada orang yang mengalami masalah sesuai dengan yang dibutuhkan.
  • Dukungan Informasi: Dukungan ini termasuk memberikan arahan, saran, nasehat atau umpan balik tentang bagaimana keadaan orang tersebut untuk membantu menemukan jalan keluar terkait persoalan yang sedang dihadapi.
  • Dukungan Persahabatan: Dukungan ini mengacu pada ketersediaan orang lain untuk meluangkan waktu dengan seseorang, sehingga memberikan perasaan keanggotaan di dalam kelompok dan memberikan perasaan yang baik atau positif dalam kelompok dengan saling berbagi minat dan kegiatan sosial.

Peran Dukungan Sosial Dalam Mencegah Dampak Gangguan Kesehatan Mental

  • Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Pemulihan Kesehatan Mental: Menurut penelitian dari Hidayati (2023) mengemukakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kesehatan mental. Dukungan sosial mempunyai peran penting dalam menjaga kesehatan mental seseorang, khususnya korban bullying. Dukungan sosial yang kuat cenderung memiliki tingkat pemulihan yang lebih baik dan lebih cepat dibandingkan mereka yang merasa terisolasi atau tidak mendapatkan dukungan. Terdapat beberapa cara dukungan sosial berperan dalam menjaga kesehatan mental (Fakultas Psikologi UMA, 2024):
  • Meningkatkan Rasa Keterhubungan: Rasa keterhubungan dengan orang lain merupakan salah satu unsur penting dalam kesehatan mental. Pada saat seseorang yang mengalami masalah kemudian dalam kelompok sosial dia merasa diterima dan dihargai, maka mereka cenderung merasa lebih tenang, bahagia, dan lebih mampu mengelola stres. Adanya dukungan sosial membantu seseorang merasa lebih terhubung dan mengurangi perasaan kesepian yang seringkali menjadi penyebab gangguan mental.
  • Mengurangi Stres: Situasi stres dapat menyebabkan kesehatan mental dan fisik secara signifikan. Dukungan sosial, baik dalam bentuk dukungan emosional maupun praktis, telah terbukti mengurangi perasaan cemas dan stres. Misalnya, teman atau keluarga yang memberikan tempat untuk berbicara tentang masalah yang dihadapi dapat membantu individu meredakan ketegangan mental.
  • Peningkatan Kepercayaan Diri: Adanya dukungan sosial seseorang akan merasa dihargai dan diakui. Hal tersebut dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka, yang dapat membantu mengurangi risiko mengalami gangguan mental seperti depresi dan kecemasan pada seseorang, khususnya korban bullying.
  • Memberikan Perspektif Baru: Terkadang, seseorang yang sedang mengalami masalah mental atau emosional merasa terjebak dalam pikiran negatif mereka sendiri. Dukungan sosial dapat memberikan perspektif baru yang lebih positif, menawarkan saran atau cara pandang yang berbeda terhadap masalah yang sedang dihadapi, yang dapat membantu meringankan beban mental

Mekanisme Dukungan Sosial Dalam Mencegah Dampak Gangguan Kesehatan Mental

a. Peran Keluarga

Dukungan sosial dari keluarga merupakan aspek penting dalam mencegah adanya gangguan kesehatan mental pada korban bullying. Menurut penelitian dari Raraswati (2024) juga mengemukakan bahwa peran keluarga sangat pentig mengurangi risiko bullying pada anak-anak. Orang tua mempunyai tanggung jawab untuk mengetahui  tanda-tanda anak menjadi korban bullying, keluarga juga perlu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di rumah, serta membimbing anak-anak dalam mengatasi masalah ini dengan strategi yang efektif. Adapun beberapa peran keluarga yang dapat mencegah dampak gangguan kesehatan mental pada korban bullying adalah sebagai berikut ini:

  • Memberikan dukungan emosional

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan dukungan sosial kepada anak, baik dari keluarga maupun dari orang-orang lain yang dipercaya (Raraswati, 2024). Dukungan sosial dari keluarga dapat berupa dukungan emosional yang berupa pemberian empati, perhatian, kepedulian, penghargaan dan dorongan positif kepada anak. Keluarga yang dapat memberikan dukungan emosional secara konsisten dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dan membantu mereka mengatasi dampak negatif dari bullying, terutama dampak psikologis atau gangguan kesehatan mental pada korban bullying. Dengan memberikan dukungan emosional yang hangat dan menunjukkan kepedulian yang tulus, orang tua menciptakan suasana yang memberikan anak merasa didukung dan dihargai. Hal ini penting untuk membantu anak merasa nyaman dalam berbagi pengalaman dan perasaan mereka terkait bullying.

  • Melakukan komunikasi terbuka

Keluarga merupakan lingkungan pertama pada anak yang mempunyai peran penting dalam membangun hubungan yang kuat dan saling percaya. Orang tua dapat meminta anak untuk membagikan pengalaman dan perasaannya tentang bullying tanpa rasa takut untuk dihakimi. Orang tua perlu memberikan ruang dan waktu bagi anak untuk menyampaikan keluhan mereka, sehingga mereka merasa didengar dan dipahami. Dengan menjadi pendengar yang baik, orang tua dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kondisi anak mereka dan dapat memberikan dukungan yang baik. Selain mendengarkan, orang tua juga memiliki peran dalam mencari solusi bersama untuk mengatasi masalah bullying. Dengan melibatkan anak-anak dalam proses pencarian solusi, mereka merasa didukung dan memiliki peran aktif dalam menyelesaikan masalah.

  • Melakukan pendekatan yang positif

Pendekatan yang positif ini membantu anak korban bullying dapat cepat pulih dari trauma dan membangun kembali kepercayaan diri serta kesejahteraan mental mereka dalam menghadapi pengalaman bullying. Orang tua perlu memberikan penekanan pada pemikiran positif dan membantu anak untuk mengatasi rasa malu dan ketakutan dalam meminta bantuan. Mereka dapat mengajarkan anak untuk selalu berpikir positif, sehingga mereka dapat menghadapi situasi dengan lebih percaya diri dan optimis. Dukungan mental dari orang tua, guru, atau profesional kesehatan mental juga penting dalam membantu anak-anak mengatasi dampak psikologis dari bullying

b. Peran Teman Sebaya

Dukungan sosial dari teman memberikan kesempatan seseorang untuk memperoleh kekuatan baru dari eksternal, seperti dihargai, diperhatikan, membantu pemecahan masalah, sehingga dapat mengurangi dampak negatif dari kesulitan.dan meningkatkan ketahanan remaja (Akasyah, 2020). Teman mempunyai peran penting dalam membantu korban bullying. Dengan melalui dukungan dan perhatian yang diterima dari teman, seseorang yang mengalami bullying dapat mengatasi masalah yang dihadapinya dan memperbaiki kesehatan mentalnya (Nurbaiti, 2023). Selain itu, teman juga dapat membantu menghentikan perilaku bullying dengan membantu individu yang menjadi korban untuk berbicara dan memperjuangkan hak-haknya. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh teman untuk seseorang korban bullying agar tidak mengalami gangguan kesehatan mental adalah sebagai berikut.

  • Intervensi Positif: Teman sebaya dapat berperan dalam mencegah dan menghentikan perilaku bullying dengan tidak mendukung tindakan tersebut dan membela korban.
  • Dukungan Sosial: Kehadiran dan dukungan dari teman sebaya dapat membantu korban merasa diterima dan mengurangi perasaan isolasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan ketahanan psikologis mereka.
  • Pengaruh Positif: Kelompok teman sebaya yang memiliki perilaku positif dapat mempengaruhi anggotanya untuk tidak terlibat dalam perilaku bullying dan mendukung korban.

c. Peran Sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun