Pertumbuhan dan perkembangan dunia teknologi saat ini kian bergerak cepat, semua hal yang ingin kita ketahui dapat dengan mudah di akses di ranah internet. Berbagai macam informasi sangat mudah didapat hanya dengan beberapa ketikan jari, begitu juga dengan informasi mengenai kesehatan mental yang kini dapat diakses kapanpun.Â
Banyak orang lebih memilih mencari gejala dan sebab penyebab suatu penyakit berdasarkan pencarian di internet daripada berkonsultasi dengan dokter. Informasi informasi yang didapat secara mandiri ini lah yang dapat membuat seseorang mendiagnosa penyakit dalam dirinya sendiri tanpa bantuan dari pihak yang profesional, fenomena self diagnosis memang mempunyai sisi positifnya, yaitu membuat masyarakat lebih aware terhadap kesehatan mental akan tetapi terdapat lebih banyak juga bahaya dari self diagnosis secara mandiri di Internet, apa saja ya? Mari kita bahas bersama sama !
- Membuat kamu semakin cemas dan overthinking
Coba kita bayangkan, saat kita melakukan pencarian terhadap gejala penyakit mental di internet lalu mendapatkan hasil yang buruk, tentu saja naluri kita akan cenderung terus menerus memikirkan hal tersebut bukan?Â
Hal ini dapat berdampak pada diri kita yang akan terus merasa tidak tenang dan cemas. Padahal apa yang ada di dalam internet itu belum tentu pasti benar, bukan kah lebih baik berkonsultasi kepada ahlinya? Sehingga kamu bisa lebih tenang akan informasi yang kamu dapat tanpa adanya kecemasan yang berlebihan
- Mental Illness tidak sesederhana yang dipikirkan
Tau tidak teman teman bahwa mental illness itu tidak semudah yang kita cari di internet, mengapa? Karena para ahli psikologi dan psikiater pun untuk menetapkan bahwa pasiennya memiliki penyakit atau gangguan jiwa perlu adanya observasi dan analisis yang mendalam, yang hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang sudah profesional di bidangnya.Â
Jadi tidak ada tuh yang namanya kamu bisa menentukan penyakit mental kamu apa hanya dalam pencarian di internet atau mengikuti tes tes psikologi asal asalan yang tidak mempunyai sumber yang jelas, salah besar ya teman teman lebih baik mengikuti langsung tes tes yang disediakan oleh psikolog dan psikiater.
- Merugikan diri sendiri dan menghindar dari sekitar
Teman teman sekalian harus tau bahwa dengan mendiagnosis penyakit secara mandiri tanpa bantuan profesional sangatlah berbahaya bagi diri sendiri dan sekitar, mengapa? Karena saat kita meyakini bahwa kita mempunyai penyakit mental sebagai contohnya merasa depresi berat, hal ini dapat merugikan diri sendiri sehingga menjadi lebih sering menyendiri, menghindar dari keluarga dan teman teman, isi pikiran menjadi lebih kacau, hal inilah yang berbahaya karena kecemasan itu sendiri menjadi lebih berkembang dan bertambah.Â
Contoh kecil yang sering terjadi di saat ini adalah saat seseorang merasa memiliki gangguan OCD (Obsessive compulsive disorder) hanya karena melihat tayangan atau informasi mengenai hal tersebut, padahal bisa saja ia tidak memiliki gangguan tersebut, akan tetapi memang perilakunya yang suka kerapian dan perfeksionis.
- Enggan berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater
Dilansir dari kompas.com (Maharani K. D, 2021) saat kita melakukan pencarian mengenai kesehatan mental kita, hal ini membuat kita berpikir bahwa tidak perlu ke psikolog atau psikiater karena kita sudah tau gejala yang dialami, hal inilah yang memunculkan rasa ketidakpercayaan kepada yang sudah ahli. Padahal hal yang benar dan terpercaya untuk dilakukan adalah dengan berkonsultasi kepada psikolog sehingga dapat mengetahui secara pasti mengenai kondisimu.
Nah teman teman, berikut adalah penjabaran yang telah saya sampaikan mengenai bahaya self diagnosis pada kesehatan mental. Dapat disimpulkan bahwa self diagnosis itu tidak baik karena dapat mengembangkan rasa kecemasan.Â
Boleh saja mencari tahu mengenai kesehatan mental dan gejala gejalanya akan tetapi informasi tersebut jangan ditelan mentah mentah, perlu diresapi terlebih dahulu, dan jangan percaya dengan tes abal abal mengenai penyakitmu di internet terutama apabila menyangkut masalah kesehatan langkah yang terpenting adalah berkonsultasi kepada ahlinya.Â
Dan juga bagi teman teman sekalian jangan takut akan stigma masyarakat apabila ingin berkunjung ke psikolog saat kamu membutuhkan bantuan, kamu patut diacungi jempol karena sudah berani ingin menyembuhkan diri sendiri!! Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata atupun menyinggung pihak tertentu, semoga info yang telah saya jabarkan dapat membantu  teman teman sekalian terima kasih, salam psikologi!
REFERENSI
Ayuningtyas, D., Misnaniarti, M., & Rayhani, M. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental Pada Masyarakat Di Indonesia Dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1--10. https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.1.1-10
Daruwati, M. K. (n.d.). Awas, Ini Bahaya Melakukan Self Diagnose dan Terlalu Sering Cek Gejala Mental di Internet. Retrieved September 20, 2021, from https://www.kompas.com/parapuan/read/532863157/awas-ini-bahaya-melakukan-self-diagnose-dan-terlalu-sering-cek-gejala-mental-di-internet
Self-Diagnose, Bagus untuk kesadaran akan sehat mental atau malah berbahaya? -- Fakultas Psikologi UNISBA. (n.d.). Retrieved September 20, 2021, from https://psikologi.unisba.ac.id/artikel-kegiatan-psycreticle-self-diagnose-muhammad-lazuard-ramdhani-10050017102/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H