Sebuah mimpi yang menjadikan raga terus terjaga
Asa yang membuat sukma terus percaya
Menepis gerimis berwajah tangis
Memeluk optimis di antara wajah-wajah pesimis
Asa menetaplah, pada jiwa-jiwa yang setia
Ketika tawa menjelma bak belati
Mengiris-ngiris telinga, rasa sakitnya
Menggema seantero jagad raya
Nyaring meraung di dalam sekat bernama penat
Sebuah pelajaran tentang diam
Membiarkan lisan tajam para manusia bersuara
Lebih dari itu, Aku menjadi tau
Tidak ada yang bisa memahami
Tidak ada yang bisa mempercayai
Impianku
Selain Aku dan Tuhanku
Menjadi apa? Aku tidak tahu
Tegas ku lantangkan, sampai mata saling berpandangan
Nyaring di dengar, sampai suara bisik terdengar begitu apik
Sepertinya, memang lebih menyenangkan
Lebih membahagiakan
Bermimpi secara diam-diam
Tidak perlu banyak yang tahu
Diam-diam berusaha
Diam-diam berjuang sungguh-sungguh
Jikalaupun gagal, sakitnya hanya sebentar
Memulihkan diri sendiri bangkit kembali
Tidak akan ada yang banyak bertanya
Tidak pula ada harapan yang kita patahkan
Bukannya apa? Tapi berharap pada manusia
Seringkali berakhir luka dan kecewa
Saat ini, aku memilih menyimpan mimpiku sendiri
Jika lelah, raga tahu ke mana harus pergi dan kembali
Jika jatuh, sukma tahu ke mana harus pulang dan melepas sandaran
Jangan lagi ada yang bertanya apa-apa
Membuatku kadang ragu pada mimpiku
Cukup doakan saja yang terbaik, untukmu dan untukku
Yakinkan, segala yang terjadi adalah atas izin dan kehendak-Nya
Tuhan sang pencipta,,, pemelihara, yang mengatur seluruh urusan manusia di dunia dan setelahnya