Mohon tunggu...
Khasdyah Dwi Dewi Setyoningtias
Khasdyah Dwi Dewi Setyoningtias Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Malang. Ingin merubah dunia dengan tulisan ^_^\r\nTulisan ini pasti banyak memiliki kekurangan-kekurangan. melalui tulisan ini, saya pribadi akan banyak belajar untuk menulis dengan lebih baik lagi..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tata Bahasa Penunjuk Identitas Diri

12 November 2014   13:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:00 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Biasanya ketika kita bercerita pada seseorang, kita memakai bahasa yang mungkin pelafalannya sesuai dengan apa yang kita kehendaki tanpa mengetahui tata bahasa yang benar. hal ini menjadi lumrah dikalangan kita yang sudah terbiasa berbicara kepada teman sebaya kita mengenai berbagai pengalaman yang berkesan. Malah diantara kita lebih nyaman menggunakan bahasa daerah untuk bercerita. Hal ini sama sekali tidak kita ketahui bahwa bahasa, sebenarnya memiliki struktur bahasa yang mungkin akan lebih mudah dipahami bila digunakan dalam bercerita. Namun karena dari awal kita terbiasa dengan bahasa tanpa adanya tata bahasanya, maka kita lebih mudah memahaminya.
Dalam bukunya (Solso, 2008) menjelaskan bahwa kumpulan peraturan yang mengendalikan keteraturan bahasa disebut tata bahasa (grammar). Bahasa merupakan hal yang dinilai penting dalam menjalin sebuah interaksi dan komunikasi antar individu maupun kelompok. Makanya bahasa bisa dalam bentuk tulisan, ucapan maupun isyarat. Tentunya bahasa ini berasal dari stimulus-stimulus yang telah didapatkan sebelumnya. Bahkan ketika kita mengenal satu kata, kata itu pasti berasal dari stimulus yang kita dapatkan dari lingkungan sekitar kita. begitu juga dengan kebiasaan kita dalam berbicara. Ketika kita dari awal atau lebih sering menggunakan bahasa yang tidak teratur maka akan sulit untuk berbicara secara teratur sesuai dengan tata bahasa yang benar. maka dari itu ketika kita berbicara dengan tata bahasa yang benar seringkali terdapat kesalahan dalam pelafalannya.
Tata bahasa ini biasanya digunakan dalam keadaan formal dan berbicara dengan orang yang lebih tua untuk menghormati. Pengenalan tata bahasa ini sangat penting karena menjadi hal yang umum. Tiga teori dalam tata cara pemrolehan bahasa (1) teori yang menyatakan bahwa bahasa adalah predisposisi genetik yang bersifat universal (misalnya teori Chomsky) ; (2) teori yang menyatakan bahwa bahasa dipelajari melalui himpunan penguatan-penguatan (misalnya teori Skinner); dan (3) teori yang menyatakan perkembangan bahasa sebagai fungsi dari kemasakan biologis dan inetraksi dengan lingkungan. Teori-teori tersebut menjelaskan tentang pemrolehan bahasa hingga akhirnya bahasa bisa tertanam dalam diri kita dan menjadi satu dengan kognisi kita. bahkan segala hal yang ada di dunia ini bisa tergambar hanya dengan kata-kata.
Pemerolehan bahasa secara umum ada dua melalui pendengaran dan penglihatan, jika seseorang pernah melihat tulisan mengenai huruf-huruf yang tersusun dan membenruk sebuah makna tersendiri dan mampu untuk merangkainya maka dia sudah mengetahui bahasa. Jika seseorang dapat mendengarkan kata-kata yang diucapkan oleh orang lain, maka dia sudah menyimpan kata yang bermakna dan mendapat sautu bahasa. Sebenarnya indra-indra kita memiliki fungsi saling mendukung antara satu dengan lainnya. Itulah sebabnya menjaga mata dan telinga ketika dan menggunakannya dengan hal yang tepat mampu membuktikan kita menjaga pemberian nikmat Allah dengan baik. Tentu ketika kita menerima berbagai hal yang baik dapat menjadikan kita berbicara dan berbahasa dengan baik pula. Itulah manfaat yang harus kita ambil dan pelajari agar menjadi orang yang dapat memanfaatkan segala sesuatu atas nikmat yang Allah berikan pada kita manusia. Dengan mengeluarkan kata-kata yang baik dan mengeluarkan bahasa dan penggunaan struktur bahasa yang baik mampu menjadikan kita terlihat menjadi orang yang memiliki tingkat intelegensi yang baik dan itu dapat menunjukan diri kita dan dapat menggambarkan diri kita baik. Itulah hal yang dapat diperhatikan dan dipelajari untuk menjadi insan lebih baik lagi.
Sumber : Robert Solso, psikologi kognitif, 2008

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun