Impian, persahabatan, cinta, dan keyakinan, akan membuat banyak perbedaan bisa merubah kehidupan manusia. Itulah yang mencerminkan dalam film 5cm.
Sekilas, jika dilihat dari sudut pandang cerita, 5cm akan menggambarkan sebuah perjalanan 5 orang sahabat, yang kemudian hari mereka melakukan pendakian di gunung Semeru. Dengan harapan, mampu menyatukan perbedaan karakter masing-masing dari mereka. Â
Film ini cukup sederhana, dikemas dengan karakter unik, aktor yang mampu berperan sesui karakternya, dan ditambah lokasi shooting. Para penonton seakan-akan dikenalkan dengan fakta keindahan gunung Semeru.
Faktanya, cukup merubah anak rumahan menjadi anak gunung. Mungkin, ia ingin merasakan menjadi pemeran tokoh dalam film 5cm. Dan dikabarkan, setelah film ini, para pendaki Semeru semakin melonjak tinggi.
Bisa dibayangkan dampak sebuah film ini, membuat banyak orang berbondong-bondong menjadi seorang tokoh yang ia kagumi di dalamnya. Otomatis, targetnya adalah anak muda milenial. Karena dia sudah terbius oleh kisah cinta yang diperankan di atas gunung.
Kisah persahabatan selama 10 tahun mengajarkan kita arti sebuah solidaritas, dan pertemanan. Karena ada saatnya akan datang di fase berkeluarga. Orang sudah tidak memprioritaskan sahabatnya. Tetapi, lebih mementingkan keluarga.
Serta membuktikan, bahwa dalam sebuah pertemanan yang di dalamnya ada lawan jenis. Tidak menuntup kemungkinan akan terjadi friendzone. Film ini juga menceritakan sebuah percintaan yang begitu rumit, terkotak-kotakkan.
Karena faktanya, ada yang terjebak dalam friendzone. Sulit mengungkapkan rasa cinta terhadap sahabatnya sendiri, karena dia sadar akan berisiko besar terhadap mereka. Yaitu, Â berakhirnya sebuah pertemanan.
Yang unik dari film 5 cm ini adalah ketika persahabatan mereka di-break selama 3 bulan. Sementara, mereka fokus pada pencapaian masing-masing. Kemudian, dirancanglah pertemuan pada tanggal 14 di sebuah stasiun kereta api Senen, pukul 2 siang. Â Di situlah cerita mereka dimulai.
Bagi beberapa aktifis pendaki, film ini cukup dikritisi dari sudut pandang etika sebagai sorang pencinta alam. Sangat disayangkan banyak pendaki (kiranya itu pendaki pemula) yang tidak aware terhadap alam sekitar.
Sebagai contoh, pertama. Semenjak diliris 5 cm, Semeru menjadi sangat padat. Bukan itu masalahnya. Tetapi, banyak dari mereka tidak ramah lingkungan, dan tidak mempunyai rasa cinta terhadap alam.
Bahkan lebih miris lagi, ada juga pendaki yang menemukan bungkusan roti (pembalut) tercecer di Ranu Kumbolo. Padahal, danau ini terkenal indah di Semeru, maka tidak heran jika menjadi titik pusat perhatian di film 5 cm saat itu.
Kedua, camping ground Ranu Kumbolo semakin dipadati oleh pendaki. Dulunya senyap tidak begitu banyak. Kini, sudah ramai seperti pemukiman penduduk. Sehingga, keindahnya sedikit berkurang.
Ketiga, ada beberapa catatan penting dari Wira Nurmansyah, seorang travel blog, mengemukakkan dalam laman wiranurmansyah.com bertajuk, "5 Kejanggalan dalam Pendaki Film 5cm."
Dalam artikelnya merangkum beberapa anjuran untuk para pecinta alam, pendaki gunung khususnya, walaupun artikel tersebuh bertajuk "Kejanggalan" tetapi subtansinya adalah anjuran.
Di antaranya seperti; tidak menggunakan celana jeans, membawa air yang cukup, Â Backpack/carrier disesuaikan dengan kebutuhan pendaki (tidak mungkin ringan), tidak memaksakan diri untuk pendaki pemula, peroleh informasi dengan tepat, dan tidak berenang di danau Ranu Kumbolo.
Simak selengkapnya beberapa peraturan berkemah di Ranu Kumbolo, dilansir dari travel.kompas.com bertjauk, "Simak Peraturan Terbaru Berkemah di Ranu Kumbolo. Berikut linknya: kompas.com.
Terima Kasih, kepada sutradara Rizal Mantovani, sudah menyajikan kombinasi antara drama persahabatan, percintaan, dan komedi menarik. Ditambah dengan bintang film/aktor dan aktris cans-gans khas Indonesia seperti Raline Shah Hurjunot Ali, Fedi Nuril, Denny Sumargo, dan Pevita Pearce.
Yang pernah menonton film 5cm, pasti tidak asing dengan kata-kata ini;
"Yang kita perlu sekarang cuman, Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya. Mata yang akan menatap lama dari biasanya. Leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja. Hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya. Serta mulut, yang akan selalu berdoa," kata sahabat 5cm. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H