Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sirup Marjan Sajikan Purbasari dan Lutung Kasarung

6 Mei 2020   15:45 Diperbarui: 6 Mei 2020   15:40 3510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mediagumukmas.blogspot.com/Instagram: @alecyavebyy

Iklan yang ditayangkan di berbagai televisi nasional mengandung dampak besar terhadap kebiasaan sehari-hari, bahkan mampu mem-brainwash orang yang menontonnya.

Dari Jurnal Komunikasi, Vol. 2, No. 1, Oktober 2007, berjudul  "Membaca Iklan Televisi: Sebuah Perspektif Semiotika," menjelaskan bahwa ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Bovee dan Arens di AS hingga tahun 1984, menyebutkan adanya beberapa kekuatan televisi.

Kekuatan tersebut meliputi; Mass coverage and low cost, viewer emphaty, selectivity, deep impact, creativity, prestige, dan social dominance. Upaya ini dilakukan juga melalui; the picture must tell the story, key visual, be single minded, register the name, reflect the personality, dan avoid talky commercial.

Sirup Marjan

Dalam momentum bulan Ramadan, iklan sirup marjan selalu menjadi simbol kedatangan bulan Ramadan. Apabila sudah mulai muncul iklan marjan, menandakan bahwa bulan suci Ramadan akan segera tiba. Dan itu sudah menjadi rahasia umum.

Hal ini terjadi karena rata-rata setiap keluarga menghidupkan pesawat televisinya lebih dari 20 jam perhari. Dengan demikian, jangkauan televisi (media accessibility) sebagai dampaknya begitu besar.

Maka tidak heran, pengulangan yang dilakukan oleh iklan sirup marjan setiap kedatangan bulan Ramadan menjadi simbolis menarik. Bahkan bulan Ramadan selalu dilebelkan dengan sirup marjan.  

Iklan terbaru sirup marjan 2020 kali ini, menggambarkan Purbasari dan Lutung Kasarung. Dalam dunia televisi (television literacy), kita perlu mengetahui bahwa produsen iklan televisi selalu memanfaatkan sifat audio visual seperti special sound dan motion picture effect. 

Hal ini, juga dilakukan dalam penanyangan iklan sirup marjan yang dikemas dengan visual dan kisah menarik. Contohnya, bagaimana tiba-tiba Purbasari dan Lutung Kasarung mendapat kutukan lalu memiliki kekuatan, hingga ketulusan hati mereka dapat mengalahkan sihir jahat.

Dari contoh di atas menunjukkan kemampuan televisi yang digabungkan dengan kreatifitas tertentu akan menghasilkan realitas kamera. Menurut teori Gerbner, ini akan dianggap sebagai realitas empiris yang benar-benar terjadi atau bisa dilakukan.  

Akhirnya berdampak, yaitu masyarakat akan semakin konsumtif karena rising of expectation (meningkatkan harapan), kemungkinan juga akan menyebabkan meningkatnya rasa frustrasi (rising of frustration) karena secara ekonomi ataupun sosial tidak mempu memenuhi harapan.

Sebagian orang akan berharap, setiap bulan Ramadan hingga hari raya idul fitri mampu menyajikan sirup marjan bagi keluarganya karena faktor dari iklan tersebut. Tetapi di sisi lain beberapa masyarakan yang ekonomi di bawah meraka frustrasi tidak dapat memenuhi harapan selayaknya iklan marjan sajikan.

Iklan sirup marjan kali ini menyajikan dua tokoh legendaris yaitu Purbasari dan Lutung Kasarung. Yang cukup menggambarkan bahwa kebaikan dan ketulusan hati dapat menghilangkan suatu kutukan kejahatan, kemudian menjadikan semuanya pun berbahagia dengan dihidangkan sirup marjan.

Kisah Purbasari dan Lutung Kasarung

Dikisahkan, saat Raja memilih Purbasari si Bungsu untuk menggantikannya sebagai raja, kemudian semua orang bersuka cita. Tiba-tiba penyihir datang dipanggil oleh Purbararang.

Dan sang kakak yang kecewa, dia memanfaatkan sang penyihir yang ingin merebut tahta. Purbararang pun diubah menjadi jahat, lalu mengubah wajah adiknya (Purbasari) dengan sebuah kutukan.

Pada akhirnya, menjadikan semua orang harus memalingkan karena kutukan wajah adiknya. Dan Purbasari pun harus pergi. Dia keluar dari kerajaan melalui sebuah hutan belantara. Hanya seorang diri.

Ketika di sebuah hutan. Ternyata purbasari tidak sendiri, ia dikejutkan dengan manusia kera yaitu Lutung Kasarung. Purbasari sadar bahwa kutukannya membawa kekuatan,  dan dia bisa kuasai hutan.

Tetapi, ketika Purbasari dan Lutung Kasarung saling menatap. Mereka berdua sadar terkena kutukan yang sama. Kemudian, hanya ketulusan hati yang mampu mengalahkan sihir jahat kutukan mereka.

Setelah sang Penyihir menguasai kerajaan, kondisinya pun tak lagi sama. Purbasari dan Lutung Kasarung datang untuk melawan sang penyihir jahat. Semua orang mereka bebaskan dari kutukan sang penyihir. Dan sang penyihir terkalahkan.

Dengan bersatunya semua kebaikan, kekuatan jahat pun mampu dikalahkan. Kerajaan akhirnya terbebas dari penyihir. Dan mengembalikan hati Purbararang menjadi baik. Semua orang menjadi berbahagia. Momen paling meriah saat lebaran bersama sirup marjan.

Tonton selengkapnya: 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun