Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sajian Perayaan 90 Tahun Gontor

25 September 2018   06:27 Diperbarui: 25 September 2018   06:31 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran RI 1 

Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor menjadi momentum istimewa bagi seluruh Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor. Kehadiran Bapak Presiden Indonesia 1 sudah ditunggu sejak juah-jauh hari, dan persiapan untuk menyambut pun menjadi keseriusan bagi seluruh jajaran pemerintahan atau non-pemerintahan.

KH Hasan Abdullah Sahal dalam sambutan Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor menjelaskan, seluruh keluarga pondok bertanya-tanya tetang kehadiran Presiden Indonesia 1. "Satu hari, dua hari, tiga hari, kami bertanya-tanya jadi tidak, jadi tidak, rawuh tidak, layak atau tidak pondok ini dikunjungi persiden lagi," ujarnya.

Sehingga, kehadiran Bapak RI 1 sangat diharapkan dalam Peringatan 90 Tahun untuk menuju 1 abad Gontor. Karena Peringatan kali ini sebagai langkah awal mempersiapkan peringatan Gontor menuju 1 abad mendatang. Dan 1 abad Gontor menjadi momen bersejarah bagi seluruh Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor, Bangsa Indonesia, dan umat Islam Seluruh Dunia.

Pengalaman Menghadirkan RI 1 

Pengalaman Gontor sampai sejauh ini dalam menghadirkan Presiden Indonesia sudah menjadi agenda wajib untuk membesarkan hati dan meninggikan mental seluruh Keluarga Besar Pondok, khusunya para santri dan santriwati. Maka, menghadirkan RI 1 kali ini pun sudah menjadi keharusan dalam Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.

"Sebab pertama, Presiden Suharto datang, Presiden Sukarno datang. Kedua, bapak Presiden Suharto dua kali, kemudian bapak Habibie berkali-kali, dan kemudian bapak Gus Dur meresmikan Masjid, dan kemudian ke rumah waktu itu, dan kemudian datang Ibu Megawati juga kemari, alhamdulillah. Presiden yang berikutnya  bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dua kali," papar KH Hasan dalam sambutan Peringatan 90 Tahun Gontor.

Mengingat datangnya RI 1, Ir Joko Widodo, Keluarga Besar Pondok merasa sangat bangga. Karena RI 1 sudah hadir dan melengkapi Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor. KH Hasan dalam sambutannya menjelaskan, bahwa kedatangan RI 1 kali ini di Gontor sudah 'biasa',  "Jadi kalau bapak Presiden ini sekali, dua kali, biasa," ujarnya di depan para tamu undangan dan para santri.  

KH Hasan menambahkan, bahwa kehadiran RI 1 menjadi kesyukuran bagi Gontor, karena untuk kesekian kalinya Pondok Modern Darussalam Gontor masih diperhatihan oleh yang tertinggi di Republik Indonesia. "Bahwasannya kami masih dihargai, masih dihormati, masih dianggap ada, dan eksis untuk sama membina Republik Indonesia," lanjutnya.

Poin Sambutan KH Hasan Abdullah Sahal 

Ada beberapa poin penting dari sambutan KH Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor dalam rangka Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, seperti yang sudah diuraikan sebelumnya bahwa menghadirkan RI 1 sebagai wujud dari membesarkan hati dan meninggikan mental seluruh Keluarga Besar Pondok, khusunya para santri dan santriwati.

"Kami menunggu bapak-bapak yang lain, bapak-bapak menteri, bapak-bapak menteri dari eksekutif, yudikatif, dan legislatif, dan tip-tip yang lain untuk datang ke Pondok ini, untuk membesarkan hati anak-anak kami," ujar KH Hasan.

Dengan harapan besar, santri-santri Gontor dapat menduduki lembaga-lembaga pemerintahan di Republik Indonesia. "Mudah-mudahan anak-anak kami bisa menjadi menteri, menjadi ketua MPR, menjadi ketua DPR, menjadi Presiden, untuk mendidik presiden-presiden di dunia ini," paparnya gagah.

Selain itu, KH Hasan juga berpesan kepada Bapak Presiden Jokowi, agar santri-santri Gontor dididik oleh presiden, "Jadi, titip pak presiden supaya anak-anak ini juga dididik, bapak juga inshaallah akan mendidik staf-stafnya, para menteri-menteri dan yang lainnya, sehingga negara kita ini betul-betul menjadi bangsa negara yang cerdas," ujarnya.

Dalam sambutannya, KH Hasan memberitahukan kepada bapak presiden, bahwa Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor selain dihadiri oleh Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor, juga dihadir Pimpinan Pondok Alumni, Tokoh-tokoh masyarakat dari dalam negeri ataupun luar negeri.

Kendatinya demikian, KH Hasan berdo'a penuh harap, agar Bapak Presiden Jokowi selalu dikarunia kesehatan dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan benar dan baik. Serta dapat mendidik umat untuk menjadi umat yang benar dan baik. Sehingga menjadikan Negara Indonesia bangsa yang cerdas.

Tema Dalam Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu "Mengestafetkan Nilai-Nilai Perjuangan Untuk Kemuliaan Umat dan Bangsa,"

KH Hasan menambahkan dalam sambutan, bahwa Pondok Modern Darussalam Gontor sejak zaman Belanda, Jepang, Inggris, dan zaman kemerdekaan selalu bersama pemerintah dalam memperjuangkan Bangsa Indonesia dari penjajah dan penjajahan. Maka, Tema Dalam Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu "Mengestafetkan Nilai-Nilai Perjuangan Untuk Kemuliaan Umat dan Bangsa."

Mengestafetkan Nilai-Nilai Perjuangan

Potret Umat Islam di Indonesia memang tengah tak menggembirakan. Identitas bangsa berkarakter, memiliki jati diri dan berakhlak mulai terlupakan banyak kaum muslim Indonesia, terutama kalangan pemuda-pemudi. Apalagi, mencermati media sosial sekarang, sesama Muslim saling menjatuhkan, bahkan menghina satu sama lain.

Hal tersebut sangat disayangkan bagi umat Muslim Indonesia. Begitu pula dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Ir Joko Widodo dalam sambutan resepsi Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.

"Nilai-nilai identitas kita, nilai-nilai jati diri kita, nilai-nilai karakter kita, budi pekerti, sopan santun, nilai-nilai kerja keras, nilai-nilai optimisme, nilai-nilai Islami, itulah sekarang ini kita kehilangan," ujarnya, senin, (19/9).

Maka, KH Hasan Abdullah Sahal, Pemimpin Pondok Modern Darussalam Gontor, berpesan kepada generasi selanjutnya agar mengestafetkan nilai-nilai perjuangan untuk kemulian umat dan bangsa. Pesan ini menjadi poin penting dalam sambutan bapak Presiden Indonesia. Karena sekarang di Indonesia beberapa nilai keislaman beranjak pudar. 

Dengan ini, generasi yang akan datang harus siap menerima tongkat estafet dari generasi sekarang. Dengan semboyan, "Patah tumbuh hilang berganti, sebelum patah sudah tumbuh, sebelum hilang sudah berganti."

Ini menjadi pilar estafet bagi generasi selanjutnya, bukan mewarisi sebelum ajal, melainkan mengestafetkan nilai-nilai dari sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun