Zul semakin tersentuh dengan nasehat bapak akan perbuatannya. Dengan nada menyesal Zul menjawab "ya pak, benar. Zul tidak menyadari itu semua. Terus apa yang harus Zul lakukan sekarang?".
"Zul, sekarang minta maaflah kepada semua orang yang pernah kamu sakiti. Dengan permintaan maaf itulah kamu akan menjadi sahabat mereka. Jangan sampai kamu membiarkan lubang itu tidak tertutup. Maka tutuplah dengan permintaan maafmu!", kata bapaknya menenangkan.
Keesokan harinya, Zul meminta maaf kepada semua teman-temannya di sekolah. Dari permohonan maaf itulah hati Zul menjadi sejuk, tidak seperti biasanya. Sekarang Zul tidak ingin lagi mencaci-maki temannya, dia juga selalu menjaga perkataannya. Walhasil Zul mempunyai banyak  teman di dekatnya. Tidak dijauhi, apalagi dibenci.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H