Dibalik tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan disekolah yang padat, kisah cinta Freya-Moses dan Gia-Andrian bisa dikatakan sangat baik. Meskipun terkadang terjadi salah paham, keributan kecil, dan putus nyambung. Namun, rasa saling mengerti di antara mereka membuat mereka tetap bersatu. Kebisaan mereka melakuakan kegiatan bersama dan melakukan doubledate membuat siswa-siswi merasa iri dengan kebersamaan mereka. Namun, keharmonisan hubungan mereka hanya bertahan dua tahun.
Kekacauan mulai terjadi ketika Freya merasa jenuh hubunganya yang biasa-biasa saja karena Moses yang cenderung pendiam, pemalu dan selalu sibuk dengan kegiatan OSIS-nya . Dan Andrian yang merasa hubungannya mulai tidak sehat serta kesalahannya telah mengambil sesuatu yang paling berharga dalam diri Gia. Fraya memang mincintai Moses. Namun, saat pasangan mereka yang sama-sama anggota OSIS sedang rapat, mereka berdua terpaksa datang ke cafe tempat biasa meraka doubledate dan Andrian mulai mengenal Freya lebih jauh. Freya memang wanita yang kutu buku dan antisosial, tetapi punya selera musik yang bagus. Untuk pertama kalinya Andrian merasa nyaman berada di dekat perempuan selain Gia.
Freya juga merasakan ada sesuatu yang berubah dengan perasaanya terhadap Moses dan Andrian dan kini Freya mulai jatuh cinta pada Andrian. Di saat Gia tahu kalau Andrian menyukai Freya dan sudah menciumnya, Freya langsung menuju ke rumah Gia dan dalam perjalanan bertemu dengan Andrian. Mereka berpelukan dan bermaksud untuk mengakhiri hubungan mereka yang terlarang. Tapi disaat itu pula Moses melihat mereka berpelukan di tengah jalan dan Andrian berkata pada Moses “Gue sayang Freya”, dan disaat itu juga Freya dan Moses mengakhiri hubunganya.
Di sisi lain, Gia terlalu mencintai Andrian dan Andrian tidak bisa mengakhiri hubungan mereka karena mempunyai tanggung jawab terhadap janin Gia. Setelah hubungan mereka berempat pecah berantakan, dihari kelulusan Moses meminta maaf pada Freya. Mereka sepakat untuk menjadi sahabat.
Hubungan Freya, Moses dan Andrian kembali normal sebagaimana layaknya sahabat. Freya dan Moses yang sama-sama satu Universitas dan satu jurusan kedokteran telah menjalani hidup sepasang sahabat. Sedangkan Gia dan Andrian, mereka melanjutkan pendidikan ke London. Gia yang masuk kejurusan seni dan Andrian dibidang bisnis. Berjalanya waktu, Gia sudah mulai mengerti perasaan Andrian pada Freya. Gia akhirnya memutuskan hubungan dengan Andrian dan merelakan Andrian untuk mengejar cintanya pada Freya. Andrianpun akhirnya pulang ke Indonesian untuk Freya.
Perjalanan yang mereka lalui semasa SMA pantas menjadi kenangan yang tak terlupakan baik manis dan pahit. Sehingga ketika mereka dewasa, mereka dapat menatap foto mereka sambil mengingat-ingat masa-masa itu.
Novel remember when sangat menarik dan tidak rugi untuk dibaca. Menceritakan sebuah realita yang tak bisa dipungkiri banyak terjadi diantara kita. Gaya ceritanya mengalir seperti cerita anak remaja dan kebiasaan anak remaja yang diceritakan akan membuat pembaca akan masuk kedalam dunia cerita Winna Efendi.
Dalam novel ini juga memiliki kekurangan dari aspek sudut pandang. Dalam hal ini, novel memiliki sudut pandang dari setiap tokoh yang terlibat, yaitu Freya, Gia, Andrian dan moses padahal biasanya dalam novel lain penulis hanya mengambil sudut pandang dari dua tokoh saja. Saat membaca novel ini, saya merasa kebingungan dengan sudut pandang yang dibuat oleh penulis. Saya harus membolak-balik lembar halaman untuk mrngetahui sudut pandang tokoh siapa yang sedang diceritakan. Seringkali, saya mengira tokoh Andrian, tetapi ternyata Moses dan begitupula dengan Freya dan Gia. Saat sudah memasuki konflik barulah saya terbiasa dengan empat sudut pandang itu dan mengetahui perbedaan empat sudut pandang tersebut.
Meskipun demikian, bahasa yang digunakan juga bagus dan tertata rapi tidak bertele-tele ,tetapi juga tenang dan tidak terburu-buru. Ada beberapa ungkapan yang membuat cerita itu hidup dan jalan cerita yang tidak mudah ditebak membuat para pembaca semakin penasaran dan ingin membacanya hingga tuntas.
Kesalahan cetak Kesalahan cetak dalam novel ini hampir tidak ada salah percetakannya.
Penutup
Sasaran novel ini adalah remaja dan dewasa. Jika untuk seorang remaja, remaja bisa membedakan bagaimana cinta yang sesungguhnya dan yang hanya menyukainya. Dengan bengitu para remaja bisa mengetahui apakah ada rasa suka atau tidak dengan lawan jenis. Karena percuma saja kalau berpacaran hanya karena hawa nafsu semata tetapi harus didasari dengan rasa cinta. Lain jika novel ini dibaca untuk orang dewasa, mereka akan langsung mengingat ke masa-masa remaja saat SMA. Pasti ada kenangan pahit dan manisnya karena novel ini menceritakan tentang masa-masa SMA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H