Mohon tunggu...
KHARIZA D
KHARIZA D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

INFP-A

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Graffiti, Seni atau Vandalisme?

17 Mei 2023   19:28 Diperbarui: 17 Mei 2023   19:39 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vandalisme salah satu musuh pemerintah yang sulit untuk di hilangkan. Mulai dari coretan coretan, gambar mural di dinding kota, serta graffiti yang tersebar di sudut sudut bangunan. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah vandalisme dan graffiti itu berhubungan? Apakah graffiti merusak?. Untuk membahas lebih dalam, kita bedah dahulu apa itu graffiti? Dan apa hubungannya dengan vandalisme?.

Vandalisme definisi singkatnya adalah perbuatan merusak/menghancurkan hasil karya atau barang berharga lainnya. Ada cerita unik dibalik terciptanya "vandalisme". Kata vandalisme berasal dari nama suku bangsa Jerman kuno yaitu "Vandal" pada abad ke-5 karena suku tersebut sering melakukan penjarahan serta perusakan di wilayah Romawi dan Afrika Utara. Pada abad ke-18 istilah vandalisme digunakan.

Kemudian ada graffiti. Graffiti yaitu individu atau sekelompok orang yang membuat tulisan atau bentuk bentuk lain dengan alat tertentu dan media tertentu yang bersifat merusak maupun tidak. Membahas sejarah singkat graffiti, Dimulai pada tahun 1960-1970. Philadhelphia  menjadi awal pergerakan graffiti modern secara sporadis. Berkembang pesat ke seluruh kota hingga pada awal 70-an sampai ke kota New York. 

Berawal dari kritik untuk Lembaga pemerintah, bentuk protes, menyampaikan pesan, hingga menandai kekuasaan wilayah suatu kelompok. kini graffiti bisa dibilang menjadi gaya hidup untuk para graffiti writer (istilah untuk pelaku graffiti). Perkembangan pesat graffiti terjadi pada tahun 1980 hingga 1990 di kota New York. Kemudian saya mencoba mencari tahu asal usul di Indonesia, tapi banyak sumber yang berbeda beda isinya. 

Tapi saya garis bawahi bahwa graffiti di Indonesia sudah ada sejak era perjuangan kemerdekaan sebagai bentuk protes dan menyebarluaskan semangat perjuangan dalam bentuk tulisan seperti "Merdeka Atau Mati". Untuk graffiti modern seperti saat ini, tahun 2004 bisa dikatakan era berkembang pesat dunia graffiti di Indonesia. Di Surabaya sendiri, munculnya graffiti modern dimulai pada tahun 2002-2004.

Setelah saya membaca beberapa artikel, menurut saya graffiti dan vandalisme merupakan satu hal yang berhubungan tapi tidak bisa disamakan. Karena graffiti mempunyai sisi tersendiri. Jika vandalisme hanya merusak, graffiti bisa menjadi estetika bagi sebuah kota meskipun sebenarnya graffiti juga merusak. 

Graffiti masih bisa di publikasikan contohnya seperti pameran di galeri seni untuk memperluas penikmatnya, forum diskusi untuk para pelaku graffiti dan masih banyak kegiatan positif yang bisa di salurkan. Menurut saya juga vandalisme tidak bisa di sama ratakan. 

Dari arti saja vandalisme sudah merusak dan tidak bisa di ambil sisi positifnya. Contoh vandalisme menurut saya yaitu coretan coretan anarkis pada saat demo terjadi, coretan tulisan yang memprovokasi di aset-aset pemerintah, dan hal hal yang berbau merusak tanpa ada tujuan yang jelas. Tapi rasa penasaran saya tentang graffiti dan vandalisme masih abu-abu. 

Jadi saya memutuskan mencoba mencari tahu skena graffiti di Surabaya dengan mencari tahu para pelaku-pelaku graffiti yang ada di kota ini. Saya hanya ingin mencoba bertukar pikiran dengan mereka tentang apa yang saya dapat dan saya baca dengan memposisikan saya sebagai sisi masyarakat dan sisi pelaku itu sendiri. 

Foto oleh Ali D
Foto oleh Ali D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun