Mohon tunggu...
Moch Kharisson
Moch Kharisson Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas | Fans King Emyu

Passion for knowledge

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

5 Pekerjaan yang Terancam Digantikan AI, yang Terakhir Mungkin Masih Bisa Selamat

12 Desember 2024   15:51 Diperbarui: 12 Desember 2024   15:51 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja yang stres karena profesinya digantikan oleh AI. (Pexels/Yan Krukau)

Setidaknya ada 5 pekerjaan yang terancam digantikan oleh Artificial Intelligence (AI) di penghujung 2024 ini. Bahkan sampai membuat pekerja kreatif ketar-ketir.

Perdebatan mengenai AI yang kian ramai dengan opini pahit manis memang tak akan ada habisnya. 

Sebagian pihak telah berdamai dengan menerima keberadaan teknologi canggih itu dengan lapang dada dan mencoba memanfaatkannya sebagai asisten saat bekerja.

Namun demikian, tak bisa dipungkiri bahwa AI benar-benar menggeser beberapa pekerjaan, bahkan bisa membuatnya hilang.

Kalaupun pekerjaan tersebut masih ada, namun keberadaan AI akan membuat persaingan semakin ketat dan menuntut manusia untuk berinovasi agar dapat bertahan hidup.

Berikut ini adalah 5 profesi yang rentan digantikan AI, para pekerja harus siap beradaptasi!

1. Customor Service 

Terang-terangan saja, profesi customer service adalah pekerjaan pertama yang paling rentan digantikan oleh AI. 

Tentu saja kita telah mengetahui bahwa chat bot AI dari GPT hingga Gemini telah berkembang makin pesat dan menunjukkan jawaban yang informatif dan humanis.

Beberapa layanan serupa juga telah digunakan oleh berbagai perusahaan, mulai dari media, toko online, hingga konsultasi kesehatan.

Tak hanya soal kecepatan respon, chat bot AI juga bisa bekerja 24 jam penuh tanpa istirahat untuk menjawab pertanyaan dan keluhan pelanggan.

2. Penerjemah

Alat penerjemah berbasis AI akhir-akhir ini makin dipercaya dengan menunjukkan kualitas terjemahan yang presisi.

Para pengguna internet bisa dengan mudah untuk mengakses tools seperti DeepL, Reverso, dan tentu saja termasuk Google Translate yang kini telah didukung teknologi AI.

Bahkan pada awal tahun 2024, Samsung telah memperkenalkan teknologi live translate yang membantu pengguna untuk menerjemahkan bahasa asing secara real time.

3. Sopir

Mungkin masih butuh waktu lama untuk diterapkan di Indonesia, namun penggunaan kendaraan tanpa sopir kini sudah dieksekusi di China.

Beberapa kali berseliweran di lini masa unggahan video yang menampilkan bus tanpa sopir tengah beroperasi mengantarkan penumpang yang turun di sebuah halte.

Bus otomatis karya Baidu China itu dipantau lewat udara untuk memastikan keamanan perjalanan.

Penggunaan teknologi bus tanpa pengemudi itu tentu telah membuat beberapa sopir di kota mereka tersisihkan.

4. Entri Data

Pekerjaan yang berhubungan erat dengan masalah input informasi dari dokumen fisik ke sistem digital saat ini bisa dengan mudah digantikan oleh AI.

Dengan bantuan kamera sebagai sensor, AI bisa dengan akurat untuk melakukan entri data dan minim kesalahan.

Seperti saat kita mendaftarkan diri untuk menjadi pengguna mobile banking, kita diminta untuk melakukan scanning KTP menggunakan kamera pada ponsel.

Setelah KTP di-scan, data diri dalam kartu tersebut dengan akurat muncul dalam layar hp dan tercatat dalam database platform terkait.

5. Penulis Media Online

Meskipun tak sampai dapat tergantikan, profesi penulis media online bisa terancam oleh kemajuan AI.

Penulis media online mungkin masih bisa tetap menulis artikel terkait berita panas, news, selebriti, dan kejadian yang viral di media sosial. 

Namun demikian, kemajuan AI membuat potensi artikel evergreen yang diterbitkan penulis media online makin sulit terbaca.

Hal ini lantaran AI dapat dengan cepat menyediakan informasi terkait yang dibutuhkan sepanjang waktu seperti:

- Apa yang harus dilakukan saat kucing terserang kutu?

- Ide bisnis untuk orang yang introvert

- Pekerjaan apa yang tak bisa digantikan AI?

Yah, informasi yang disediakan penulis media online soal hal-hal seperti di atas pun kini harus berkompetisi dengan AI untuk mendapatkan pembaca.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun