Penggemar setia Sakamoto Days pasti paham kalau sang MC tengah menghadapi situasi sulit yang mengharuskan dirinya berlatih untuk meningkatkan kekuatannya.
Dalam posisi diincar asosiasi pembunuh bayaran dengan anggota yang saat ini dapat dibilang memiliki skill yang sangat berbahaya, Sakamoto pada chapter 188 malah berlatih dengan salah satu musuhnya.
Konyol, tapi mengagumkan! Sakamoto Days chapter 188 diawali dengan panel sang MC mode serius vs Torres, kakek-kakek anggota Order yang kecanduan judi.
Tak bisa dianggap remeh, hal ini lantaran pada chapter tersebut nampak Sakamoto terengah-engah, sementara Torres hanya berdiri tegak sambil memikirkan pacuan kuda. Hmm.. Villain yang konyol sekali yaa... Plot twist!
Sakamoto vs Torres
Ya, ini adalah kekalahan kelima Taro Sakamoto saat berlatih melawan Torres.
Torres: "Mau dicoba berapa kali pun kau tidak akan bisa menang. Meskipun seperti ini, aku sudah bekerja selama 50 tahun sebagai pembunuh bayaran."
Dijelaskan juga dalam chapter ini, satu-satunya alasan Torres tak menghabisi Sakamoto saat itu juga adalah karena dirinya memiliki rencana khusus yang kocak.
Torres (dalam benaknya): "Sial, rencanaku berantakan! Uang hadiahnya akan naik terus kalau dia membunuh banyak orang."
Kakek-kakek pembunuh bayaran itu berharap agar Sakamoto membunuh banyak orang sehingga nilai buronannya meningkat. Namun tanpa ia sadari, hal itu tak akan pernah terjadi karena Sakamoto bukan seorang yang beringas asal menghabisi nyawa orang.
Dalam rencana Torres, jika harga nyawa Sakamoto makin tinggi, maka dia akan menghabisinya dan menggunakan uang hadiah yang diberikan untuk membayar utang-utangnya.
Terungkapnya Potensi Sakamoto
Berdasarkan penilaian Torres, Cara Sakamoto bertarung sangat tak mencerminkan sosok pembunuh bayaran sejati.
Torres: "Aku lelah melihatmu datang dengan tangan kosong dan hanya bertarung dengan memanfaatkan hal-hal di sekelilingmu. Pembunuh bayaran itu seharusnya fokus di satu hal supaya bisa menang.."
Cerita kemudian beralih saat Torres terus membujuk Sakamoto untuk menaikkan uang hadiahnya dengan melakukan tindak kriminal, namun tiba-tiba keduanya malah berpapasan dengan istri Sakamoto, Aoi.
Plot yang sungguh tidak masuk akal, Aoi justru mengajak Sakamoto dan Torres untuk makan bersama di rumah bersama Hana, putri kecilnya.
Torres: "Hei, Sakamoto... Bagaimana bisa kau menjamu musuh di rumahmu?"
Sakamoto: "Soalnya kau tidak akan membunuh orang kalau tidak ada imbalan berupa uang."
Torres: "Tapi kan tidak harus sampai diajak makan juga."
Saat Torres memalingkan wajah ke Aoi, ia pun dibuat terkejut dengan istri Sakamoto yang bisa melakukan banyak kegiatan dalam satu waktu saat mempersiapkan hidangan.
Torres: "Apa-apaan wanita ini..."
Sebagai pembunuh bayaran yang hanya menajamkan satu kemampuan saja, Torres dibuat takjub dangan Aoi yang bisa mengendalikan semua barang di sekitarnya dengan keterampilan tinggi.
Ditambah saat Aoi meminta Sakaomoto menyelesaikan masakannya. Torres tambah terkejut karena Sakamoto juga memiliki keterampilan multitasking seperti istrinya.
Sakamoto adalah tipikal pembunuh bayaran yang serba bisa menggunakan alat-alat di sekitarnya, namun saat bertarung ia tak pernah melakukan multitasking dalam waktu bersamaan seperti saat ia menyelesaikan masakan.
"Kenapa kau tidak menggunakannya saat bertarung denganku? Kau menganggapku remeh, ya," ucap Torres kepada Sakamoto.
Namun Sakamoto yang tidak tau maksud perkataan Torres hanya terdiam sejenak dan menyuruhnya pulang.
Ayo baca cerita lengkapnya hanya di Mangaplus Shueisha.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI