Tak terasa sebelas bulan telah berlalu begitu cepat sejak awal bergabung dengan Kompasiana dan mulai berani bercerita lebih leluasa.Â
Teringat waktu itu adalah hari pertama bulan November 2023, saya mulai menulis bertepatan dengan digaungkannya campaign Every Story Matters pada 15 tahun Kompasiana.
Bahkan artikel pertama saya di Kompasiana membahas tentang campaign Every Story Matters yang secara nyata membuat diri saya menjadi lebih berani bercerita.
Meskipun baru berkontribusi dengan menerbitkan sekitar 20-an artikel, saya akui bahwa menulis di Kompasiana bisa membantu untuk melepas tekanan hidup.
Saya sebagai seseorang yang terbiasa berkecimpung dalam dunia content writing untuk portal berita online telah merasakan berbagai tekanan dari persaingan antar penulis baik dalam satu media, maupun dengan media kompetitor.
Terlebih saat para penulis tengah bersaing memperebutkan suatu topik. Jika artikel yang saya tulis diterbitkan agak belakangan dibanding yang lain, alamat waktu dan tenaga saya dalam menulis artikel tersebut jadi terbuang sia-sia.Â
"Ya meskipun pada akhirnya diterbitkan, tapi kemungkinan untuk mendapatkan traffic jadi sangat kecil."
Apalagi jika penghasilannya sangat bergantung pada jumlah views artikel, auto puasa bro!
Hadirnya Kompasiana yang menggunakan sistem user generated content benar-benar membantu saya untuk mengurangi rasa cemas utamanya soal ketepatan waktu penerbitan.
"Ga perlu lagi overthinking: duh kapan ini dinaikkan artikelnya, keburu habis momentumnya euy!"
Saya harap semoga kedepannya bisa lebih berkontribusi dengan menerbitkan lebih banyak artikel yang valueable dalam ekosistem ini.
Enam belas tahun menurut saya bukan waktu yang singkat bagi Kompasiana untuk membuat komunitas yang aman, bermanfaat, dan membahagiakan.
Terlebih dengan hadirnya campaign Every Story Matters ini bisa menjadi panggilan bagi jiwa-jiwa yang kurang percaya diri dalam bercerita.Â
Biasanya, orang yang kesulitan dalam bercerita memiliki kepercayaan diri yang rendah sehingga cenderung memendam uneg-uneg dalam hatinya yang paling dalam.
Sebagai seseorang yang pernah merasa rendah diri, saya anjurkan agar teman-teman yang mengalami masalah serupa meluangkan waktunya untuk merenung.
"Cuy, orang lain boleh tidak menganggap kita penting, tapi jangan sampai kita mengabaikan diri kita sendiri dan menganggap bahwa kita itu tidak penting."
Kalau kamu sendiri menganggap dirimu tidak bernilai, bagaimana orang lain bisa menghargaimu?
Hiduplah, berceritalah, Every Story Matters, terutama bagi dirimu sendiri!***Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H