Parahnya bangku pojok itu sangat berbeda dengan bangku lainnya.
Semua meja dan bangku di kelas itu mulus kecuali bangku pojokan yang dengan terpaksa saya duduki.
Bahkan sampai sekarang saya tidak tahu siapa yang memindahkan tas saya saat itu.
Saya hanya menduga bahwa pelakunya adalah seseorang dari kelompok geng kelas.
Saya tidak berpikir untuk melapor karena saya pikir akan menimbulkan masalah baru, apalagi tahun ajar baru mulai.Â
Jadi saya hanya memilih diam dan melanjutkan kehidupan sekolah saya dengan biasa-biasa saja untuk menghindari potensi bullying geng siswa nakal.
Hanya saja saya harap, para guru lebih memerhatikan siswanya yang memiliki gangguan dalam belajar, seperti murid berkacamata seperti saya.
Berikan keleluasaan untuk murid yang memiliki gangguan penglihatan agar dapat duduk di bangku depan dan bisa belajar dengan tenang tanpa tekanan dari pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Jangan lupa untuk mendidik murid-muridnya agar bisa berempati kepada temannya yang memiliki kekurangan.
Terima kasih, ini adalah surat untuk guru tentang keresahan siswa berkacamata. Semoga tidak ada lagi murid dengan gangguan penglihatan yang merasakan pengalaman buruk saat belajar di sekolah.***