Mohon tunggu...
Kharisrama Trihatmoko
Kharisrama Trihatmoko Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Support me to be a writer by finding my books at: www.salehajuliandi.com www.gramedia.com Thank you! :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

AADC 3 Segera Rilis?

9 Oktober 2017   13:41 Diperbarui: 9 Oktober 2017   13:46 3554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya termasuk yang menikmati film Ada Apa Dengan Cinta. Dan ketika diberitakan di internet bahwa produser dan sutradara dari film ini yaitu Mira Lesmana dan Riri Riza berkeinginan menjadikan film AADC ini sebagai trilogi, saya jadi membayangkan akan seperti apa film AADC 3 nantinya yang mau tidak mau harus menjadi akhir dari kisah geng Cinta. (Atau mungkin lebih panjang lagi jadi tetralogi? Hmm ...)

Saya sepertinya termasuk yang tidak setuju kalau film AADC 3 nanti kembali berkutat dengan kisah cinta antara Rangga dan Cinta. Walaupun mereka berdua tokoh utamanya, tapi menurut saya di AADC 2 kisah mereka sudah habis, sudah selesai, berakhir dengan happy ending. Kalau ternyata masih dilanjutkan lagi, misal Rangga ketemu pacar lamanya yang dia bilang sudah putus 2 tahun lalu, kemudian cinta lama bersemi kembali, lalu Cinta jadi cemburu, menurut saya jatuhnya bakal seperti sinetron alay. Lalu apa dong yang bisa diceritakan lagi dari Rangga dan Cinta? Ya itu tadi, menurut saya sudah habis, tidak perlu dikembangkan lagi.

Di luar kisah Cinta dan Rangga, masih banyak nasib tokoh lainnya yang perlu mendapatkan kejelasan bagaimana akhirnya. Misalnya nasib Karmen sebagai satu-satunya anggota Cinta yang belum hidup bahagia bersama pasangan, atau akhir cerita Alya sebelum 'dimatikan' perannya di dalam film, atau bahkan nasib cinta dari Trian, mantan yang ditinggalkan oleh Cinta demi bersatu kembali dengan Rangga.

Saya pribadi jadi punya imajinasi sendiri mengenai isi dari film AADC 3. Menurut saya, AADC 3 sebaiknya bercerita tentang Karmen. Karmen? Iya, Karmen. Kenapa? Saya punya dua alasan. Yang pertama, karena Karmen ini satu-satunya anggota geng Cinta yang belum jelas bagaimana nasib akhirnya. Cinta, Milly, dan Maura sudah hidup bahagia masing-masing bersama suaminya, dan Alya sudah hidup tenang di alam sana. Kedua, menurut saya tidak masalah kalau tahta tokoh utama dari film AADC 3 'berpindah' dari Cinta ke Karmen. 

Saya melihatnya dari kualitas pemain. Saya bukannya hendak mendiskreditkan kualitas pemeran Maura ataupun Milly, tapi semua penonton Indonesia sudah kenal betul kualitas Dian Sastro dan Adinia Wirasti saat didapuk menjadi tokoh utama dalam film. Mereka betul-betul totalitas dan punya daya magnet tersendiri.

Meskipun demikian, saya rasa menjadikan Karmen sebagai tokoh utama bukan perkara yang sederhana. Rasanya agak sedikit aneh kalau tiba-tiba peran Cinta di situ hanya sebagai tokoh nomor dua padahal judul filmnya pakai namanya, bahkan gambar dari poster filmnya selalu pakai wajah pemeran Cinta dan Rangga. Rasanya lebih aneh lagi kalau judul filmnya diganti dengan Ada Apa dengan Karmen, lalu tiba-tiba wajah Dian Sastro di poster diganti dengan wajah Adinia Wirasti. Rasanya akan lebih banyak kontra daripada pronya dari para fans AADC.

Jadi gimana dong? Ya, saya juga tidak mengerti, hahaha. Menurut saya sih, cara yang paling aman ya dengan mengganti total judulnya alias membuat judul baru. Lalu di akhir judul itu dikasih embel-embel yang mengindikasikan bahwa itu adalah seri lanjutan AADC. Misalnya Cinta Karmen (AADC 3). Kalau sudah begini, aman, tenang. Tidak ada masalah kalau Karmen yang jadi tokoh sentralnya. Lalu scriptwriter bebas menentukan apakah peran Cinta masih harus diberikan porsi atau ditiadakan sekalian, misalnya diceritakan Cinta sudah pindah ke New York mengikuti Rangga, dan hidup bahagia di sana. 

Kalau saya pribadi lebih baik ditiadakan saja sekalian, haha. Bukan apa-apa, soalnya kalau masih diikutsertakan, pasti saat menonton filmnya banyak yang berharap agar scene Cinta dan Rangga banyak munculnya. Daripada porsi tampilnya nanggung, lebih baik tidak ada sekalian saja. Porsi tampil Cinta dan Rangga yang hanya setengah-setengah, atau menurut istilah Sarah Sechan tiap kali mengomentari pengalamannya sendiri di film yaitu hanya sekelebat-sekelebat, saya rasa bisa sedikit merusak kesan yang telah terbangun di hati penonton terhadap film AADC atau soul dari film AADC itu sendiri.

Tapi kok rasanya sedih banget ya kalau peran Cinta dan Rangga dibuang begitu saja? Haha, saya kok jadi tidak jelas maunya apa. Ya sudah deh, saya pikir lebih baik kalau tokoh Cinta dan Rangga dimunculkan di scene-scene terakhir yang 'penting'. Misalnya saja, di akhir diceritakan bahwa Karmen akhirnya menikah dengan seseorang. Lalu di situ Cinta dan Rangga hadir sebagai kejutan. Akhirnya di situ, Cinta dan gengnya merayakan akhir kisah cinta mereka semua yang berakhir bahagia. Ini misalnya, lho.

Saya niat banget ya memikirkan hal begini? Dasar fans abis. Cowok lagi, hahaha. Tapi memang saya cukup senang buat mikir-mikir alur cerita. Karena tadi di awal saya sudah bilang kalau saya punya imajinasi tersendiri tentang isi film AADC 3, maka di sini saya akan menceritakan alur cerita yang sudah terpikirkan di dalam otak saya. Ini hanya pendapat saya saja.

Dari mana ya menceritakannya? Hmm, pokoknya awalnya diceritakan bahwa Cinta akhirnya memutuskan untuk menetap di New York bersama Rangga. Menurut saya ini sebaiknya dinyatakan di awal untuk memberitahu bahwa film ini adalah seri lanjutan dari AADC 2. Nah, karena Cinta sudah menjadi penduduk di negeri orang, praktis kini di Jakarta geng Cinta hanya bersisa tiga orang, yaitu Karmen, Milly, dan Maura.

Milly dan Maura telah hidup bahagia bersama pasangan masing-masing seperti Cinta dan Rangga. Lalu bagaimana dengan Karmen? Nah cerita filmnya bisa dimulai dengan menggambarkan kesendirian dan kesepian Karmen. Tujuannya untuk menyatakan di awal bahwa film ini akan menceritakan dirinya, bukan lagi tentang Cinta dan Rangga. Jadi misalnya diceritakan bagaimana sepinya hidup Karmen setelah Cinta pindah ke New York karena dua sahabat lainnya yang masih ada, yaitu Milly sibuk mengurus bayinya yang baru lahir, dan Maura sibuk mengurus ketiga anaknya. 

Bukannya hanya kesepian, tapi Karmen juga menghadapi banyak tantangan untuk melanjutkan hidupnya, salah satunya soal pekerjaan. Ingatkan kalau di awal film AADC 2 diceritakan bahwa Karmen sempat menggunakan drugs? Di situ tidak diceritakan bagaimana Karmen menghidupi dirinya setelah itu, karena setelah itu ia langsung jalan-jalan ke Jogja dengan dibiayai teman-temannya. Nah di film AADC 3 ini, bisa diceritakan bahwa Karmen kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan baru lantaran catatan kepolisian mengenai dirinya yang pernah menggunakan narkoba.

Tetapi Karmen tidak mau menceritakan masalah dirinya ke Maura dan Milly. Pertama, karena dia tidak mau kedua temannya merasa terbebani karena sudah ada urusan keluarga masing-masing. Kedua, karena Karmen merasa kalau ini memang konsekuensi dari kesalahannya sendiri. Jadi, dia merasa harus mengatasinya sendiri, tidak boleh menyusahkan sahabat-sahabatnya. 

Entah bagaimana ceritanya, Karmen yang nyaris putus asa akhirnya dibantu oleh Trian, mantannya Cinta. Karena mengenal Karmen tidak seperti orang-orang yang berprasangka buruk padanya, Trian mengizinkan Karmen untuk bekerja di perusahaan Trian sendiri. Sejak saat itu, Karmen pun mulai dekat dengan Trian. Karena saling merasa nyaman, mereka berdua pun mulai terbuka satu sama lain. 

Saling menceritakan masa lalu mereka. Sebab di film AADC 2, sepertinya pertama kali perjumpaan Karmen dan Trian yaitu saat Karmen datang ke kantornya Cinta setelah bebas dari penjara (atau pusat rehabilitasi?). Lalu setelah itu tampaknya tidak ada komunikasi langsung antara keduanya. Jadi sepertinya hal-hal yang Karmen ketahui tentang Trian adalah hal-hal yang mungkin pernah didengarnya langsung dari Cinta. Bukan hal yang didengarnya langsung dari Trian.

Akhirnya, benih-benih cinta pun mulai tumbuh di hati Karmen dan Trian. Karmen mulai mencintai Trian, tapi dia sendiri tidak yakin dengan cintanya karena dua alasan. Pertama, karena Trian adalah mantan Cinta. Karmen merasa aneh jika menjalin hubungan dengan mantan sahabatnya sendiri. Kedua, karena Karmen sendiri paham bahwa Trian belum benar-benar mencintainya. Meskipun Trian tidak pernah mengatakannya, Karmen mengerti bahwa Trian belum bisa melupakan Cinta di dalam hati dan pikirannya. Karmen yang juga pernah dikecewakan oleh pasangan tidak mau memaksa Trian. Tetapi Karmen juga tidak mau jika bayangan Cinta masih terus-terusan mengganggu pikiran Trian, apalagi Cinta adalah sahabat Karmen sendiri.

Sampai saat itu, Karmen masih belum mengakui kedekatannya dan juga perasaannya terhadap Trian ke kedua sahabatnya, yaitu Maura dan Milly. Tetapi pada akhirnya Karmen memutuskan untuk menceritakan hal mengenai Trian ke Maura dan Milly. Bukan soal perasaan cinta di antara keduanya, melainkan mengenai kecurigaan Karmen terhadap Trian yang perlahan-lahan muncul. 

Kecurigaan? Ya, ini dia lah salah satu inti ceritanya. Sebab semakin dalam Karmen mengenal Trian, semakin banyak hal yang membuat Karmen menjadi terkejut. Ternyata Trian diam-diam mengenal banyak orang yang pernah ada di lingkaran hidup geng Cinta tanpa diketahui oleh geng Cinta. Misalnya, Trian mengenal baik Borne dan teman-temannya, yang merupakan teman-teman geng Cinta semasa SMA dulu. Dan yang paling mengejutkan, ternyata Trian juga dekat dengan keluarga Alya.

Saya tidak tahu bagaimana jalan ceritanya, pokoknya tiba-tiba Karmen bisa mengetahui semua itu tanpa sepengetahuan Trian sendiri. Dan Karmen yakin bahwa Trian selama ini berusaha menyembunyikan semua itu dari Cinta, dirinya, dan yang lainnya. Karmen pun mendiskusikan hal ini bersama Maura dan Milly. Akhirnya mereka bertiga pun memutuskan untuk menyelidiki Trian lebih jauh.

Di sinilah Karmen berperan sebagai tokoh utama. Dia terus membangun kedekatannya dengan Trian sambil terus mengorek lebih jauh kehidupan Trian yang misterius. Akhirnya suatu ketika, saat Trian memutuskan untuk menyatakan perasaannya kepada Karmen, Karmen berhasil membuat Trian mengakui satu fakta besar mengejutkan yang menghubungkan antara Trian, Alya, dan Borne. Fakta apakah itu??

Ternyata Trian dan Borne lah yang bertanggung jawab atas kematian Alya selama ini. Trian dan Borne adalah saudara tiri, yaitu seayah tetapi beda ibu. Nah, ayah mereka dan ayah Alya dulu membangun perusahaan bersama, yang sekarang dipimpin oleh Trian. Awalnya, ayah mereka dan ayah Alya adalah sahabat karib. Tetapi lama-kelamaan sikap ayah Alya berubah. Dia tampak sekali ingin menyingkirkan ayah Trian dari perusahaan itu. Ayah Alya selalu menekan ayah Trian secara mental dalam setiap kesempatan. Akhirnya, ayah Trian yang tidak kuat mengalami serangan jantung dan meninggal.

Setelah ayah Trian meninggal, posisi puncak perusahaan pun dikuasai secara tunggal oleh ayah Alya. Trian dan Borne menyusun rencana untuk membalas dendam kepada ayah Alya. Trian sebenarnya tidak sih, karena Trian bukan tipe pendendam. Trian bukan tipe orang yang serta merta ingin menghancurkan hidup orang lain. Trian justru menjadi penasaran dengan latar belakang ayah Alya. Dia penasaran kenapa ayah Alya berubah menjadi orang yang sangat keras hingga akhirnya berdampak kepada perlakuannya yang buruk terhadap ayah Trian.

Trian pun berusaha mengenali dan mendekati keluarga ayah Alya tanpa sepengetahuan ayah Alya. Ia akhirnya dekat dengan Alya dan juga Ibu Alya. Trian pun akhirnya tahu bahwa sikap keras ayah Alya bukan hanya di kantor, melainkan juga di rumah. Ternyata yang menjadi korban bukan hanya ayah Trian, tetapi juga Alya dan Ibunya. Trian yang mulai jatuh hati pada Alya marah dengan kondisi Alya yang selalu mendapatkan kekerasan fisik dan mental dari ayah Alya, bahkan setelah Ibu Alya bercerai dari ayah Alya. Meskipun sudah tidak tinggal bersama, Ayah Alya masih kerap mendatangi istri dan anaknya dan berlaku kasar kepada keduanya.

Trian pun berencana melaporkan ayah Alya kepada polisi, tetapi dicegah oleh Alya karena Alya tidak mau melihat Ayahnya di penjara. Akhirnya Trian menceritakan masalah ini kepada Borne. Trian sebenarnya hanya ingin Borne cukup tahu saja. Tapi tanpa sepengetahuan Trian, Borne diam-diam menyusun rencana jahat untuk mencelakakan ayah Alya.

Trian dan Alya kemudian mencoba untuk memperbaiki karakter ayah Alya. Mereka sama-sama berusaha bersikap lunak, sabar, berhati-hati tapi juga berani untuk mendekati ayah Alya. Trian berusaha mendekati di kantor, sementara Alya berusaha mendekati di rumah. Hingga suatu ketika, Alya pun berhasil membujuk ayahnya untuk berjalan-jalan bersama-sama, sesuatu yang terakhir kali mereka lakukan belasan tahun yang lalu saat Alya masih duduk di bangku SD.

Selama di perjalanan, Alya selalu mengabarkan posisinya kepada Trian melalui pesan ponsel. Trian meminta Alya melakukan hal itu karena dia khawatir sewaktu-waktu ayah Alya mencelakaan Alya. Tetapi di tengah perjalanan, mobil mereka rusak. Ayah Alya pun memasukkan mobilnya ke bengkel tanpa mengetahui siapa pemilik bengkel itu. Ternyata bengkel itu adalah bengkel milik Borne. (Di AADC 1 diceritakan kan bahwa Borne adalah penggemar otomotif?) Borne yang mendendam dan sudah dikuasai oleh amarah diam-diam merusak rem mobil ayah Alya itu. Akhirnya ketika digunakan, mobil nahas itu pun mengalami kecelakaan. Ayah Alya dan Alya meninggal seketika di dalam kecelakaan itu.

Trian yang tidak mendapat pesan lanjutan dari Alya merasa terpukul ketika mengetahui kabar kecelakaan yang menimpa Alya dan ayahnya. Dan Borne tidak menceritakan apa yang telah dilakukannya kepada Trian. Trian pun mencoba mencari tahu kenapa mobil ayah Alya bisa sampai kecelakaan. Awalnya Trian berpikir bahwa Alya dan ayahnya mengalami pertengkaran hebat di dalam mobil sehingga ayah Alya kehilangan kontrol terhadap mobilnya, lalu terjadilah kecelakaan. Tetapi akhirnya dari investigasi polisi, Trian diberitahu bahwa mobil itu telah mengalami kerusakan rem. Trian kaget dan juga menjadi curiga karena sebelum kecelakaan itu terjadi, Alya sempat memberitahunya bahwa dia sedang berada di bengkel bersama ayahnya. 

Trian mencoba mencari tahu tentang bengkel itu. Dia amat terkejut ketika mengetahui bahwa bengkel yang didatangi Alya dan Ayahnya adalah bengkel Borne. Trian pun memaksa Borne untuk mengakui apa saja yang telah dilakukannya kepada mobil ayah Alya. Akhirnya Borne pun mengaku bahwa dia telah sengaja merusak rem mobil tersebut. Trian pun menjadi sangat terpukul mendengarnya.

Trian pun dilemma hebat. Dia sangat marah kepada Borne dan ingin melaporkannya pada polisi. Tapi di sisi lain, ia juga tidak mau melihat Borne, satu-satunya anggota keluarganya yang tersisa, berakhir di penjara. Trian pun paham bagaimana perasaan Alya dulu yang juga tidak mau melihatnya Ayahnya dipenjara. Trian akhirnya memilih untuk merawat ibu Alya, yang kini tinggal sebatang kara dan juga memimpin perusahaan ayah Alya yang kini kuasanya jatuh ke tangannya.

Dari kedekatannya dengan ibu Alya, Trian pun banyak memperoleh informasi mengenai diri Alya yang belum pernah diketahuinya. Sepertinya misalnya tentang persahabatan Alya yang begitu erat sejak remaja dengan geng Cinta. Dari cerita ibu Alya, Trian mengetahui bahwa Alya paling dekat dengan Cinta. Alya selalu mencurahkan keluh kesah dan isi hatinya yang paling jujur kepada Cinta.

Trian pun lalu mencoba mendekati Cinta. Awalnya ia bertujuan mencari tahu lika liku hidup dan perasaan Alya lebih jauh dari Cinta untuk mengobati rasa rindunya kepada Alya. Tetapi tanpa direncakan Trian, perlahan-lahan ia mulai jatuh cinta kepada sosok Cinta, bahkan sebelum ia sempat membahas soal Alya dengan Cinta. Dari situlah, kisah cinta antara Cinta dan Trian di AADC 2 bermula. Dan selama menjalin hubungan dengan Cinta, Trian menutupi masa lalunya dengan Alya dan keluarganya, juga hubungan kekeluargaannya dengan Borne.

Kembali kepada Karmen, Karmen sangat terpukul mengetahui kisah antara Trian, Alya, dan Borne. Karmen sangat syok. Ia marah kepada Trian karena selama ini tidak jujur dan menutupi semua itu dari dia, Cinta, dan yang lainnya. Yang paling membuat Karmen marah adalah selama bertahun-tahun Trian tidak jujur dan menutupi kebenaran di balik kematian Alya. Karmen pun mengancam Trian untuk memilih, yaitu menceritakan kebenaran kematian Alya kepada polisi, atau ia pergi dari kehidupan Trian untuk selamanya. Karena Trian tidak menjawab, Karmen memutuskan untuk pergi.

Karmen memutuskan untuk resign dari kantor Trian, lalu pergi meninggalkan Jakarta. Ia tidak mempedulikan usaha Trian yang berusaha menghubunginya melalui pesan atau telepon. Karmen juga belum menceritakan rahasia Trian kepada Maura dan Milly, apalagi kepada Cinta yang nun jauh di sana. Karmen ingin agar Trian sendiri yang menceritakan semuanya kepada Maura dan Milly. Karmen tidak ingin Trian menjadi pria pengecut yang menutupi kebenaran, apalagi kebenaran itu menyangkut soal sahabat mereka, yaitu Alya. Menurut Karmen, jika Trian dulu benar-benar mencintai Alya dan menghormati kematiannya, seharusnya Trian mengakui semuanya.

Karmen yang terkenal tegar dan sangar pun akhirnya diam-diam menangis. Ia menangisi soal nasib Alya dan ia juga menangisi nasib dirinya sendiri. Ia telah mencintai Trian tapi rahasia Trian membuat cintanya perlahan goyah. Karmen merasa kisah cintanya kali ini akan kandas lagi bahkan sebelum dimulai. Tapi kemudian Karmen memutuskan bahwa itu lebih baik. Lebih baik hubungan cintanya dengan Trian berakhir daripada ia menjalin hubungan Trian beserta masa lalunya yang ditutupi.

Saya tidak tahu bagaimana kemudian alur ceritanya. Tetapi akhirnya Trian memutuskan untuk mengakui semuanya kepada Maura, Milly, bahkan kepada Cinta yang sangat jauh di Amerika. Dan Trian pun akhirnya melaporkan Borne kepada polisi sehingga Borne dipenjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bukan perkara yang mudah, apalagi untuk sampai membuat Maura, Milly, dan Cinta tidak lagi marah dan bisa memahaminya dengan ikhlas karena sudah terjadi. Semuanya memakan waktu berbulan-bulan. Dan selama berbulan-bulan itu pula, komunikasi Trian dengan Karmen yang telah pindah ke kampung halamannya di Sleman terputus.

Setelah semua masalah selesai, Trian pun menjadi tenang, dan berniat untuk menghubungi Karmen kembali. Tak dipungkiri, semua kebenaran itu bisa Trian ungkapkan berkat Karmen. Trian yang rindu kepada Karmen semakin merasa cinta kepadanya. Dengan dibantu oleh Maura dan Milly, Trian berusaha menemui kembali Karmen di kampung halamannya. 

Di dalam perjumpaannya dengan Karmen setelah sekian lama, Trian menceritakan bahwa ia telah mengakui semua kebenaran kepada Maura, Milly, dan juga Cinta dan melaporkan Borne kepada polisi sebagaimana seharusnya. Trian juga mengakui bahwa Karmen lah yang telah membuat hati dan hidupnya kini menjadi lebih tenang dan lebih baik. Oleh sebab itu, Trian yakin bahwa Karmen adalah cinta sejatinya. Kali ini, Trian tidak ingin lagi kehilangan cintanya. Maka Trian pun langsung melamar Karmen.

Karmen awalnya ragu. Tapi kali ini ia melihat ada ketulusan di dalam diri Trian. Sesuatu yang belum ia lihat ketika Trian menyatakan perasaan kepada dirinya berbulan-bulan yang lalu. Akhirnya Karmen pun menerima lamarannya. Mereka akhirnya menikah, dan menyusul Cinta, Maura, dan Milly yang telah hidup bahagia lebih dahulu bersama pasangannya masing-masing.

Selesai. Itu dia gambaran isi AADC 3 yang terlintas di benak saya. Karena cuma sekedar terlintas, jadi alurnya juga masih berantakan. Tapi moga-moga inti ceritanya bisa dipahami ya, terutama oleh Mas Riri dan Mbak Mira kalau-kalau baca blog ini buat cari referensi AADC 3. Hahaha (mana mungkin). 

Oh ya, ide saya ini berkembang hanya berlandaskan kepada film AADC yang sudah saya tonton. Katanya sih ada novelnya juga, tapi saya belum pernah lihat, beli, apalagi baca. Maklum, lagi jadi TKI di negeri orang, jadi belum main-main lagi ke gramedia. Mungkinkah sebenarnya di dalam novel itu kisah Alya dan Trian sebenarnya sudah diceritakan tapi tidak ditampilkan di dalam film?? Bagi yang tahu tolong komentar ya ...

Ya segitu dulu deh. Semoga isi tulisan ini bisa menghibur. Saya sendiri merasa terhibur dengan apa yang saya tulis ini setelah sekian lama tidak menulis di sini.

Oke, salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun