Satu hal yang saya pelajari dari dia adalah bahwa akan selalu ada manis setelah pahitnya perjuangan hidup. Hidup bukan untuk menanti keberuntungan menghampiri, tetapi kita yang harus menjemput peluang-peluang tersebut. Untuk itu, kita harus memiliki keberanian, kedisplinan, kemauan yang kuat, daya tahan yang tinggi, dan kepercayaan diri. Setiap orang memiliki kemampuan terbesarnya yang menunggu untuk dibangunkan. Terkadang, keterpaksaaan membuat kita pada akhirnya menjadi diri kita yang maksimal sehingga bukan hal yang baik untuk takut pada keterbatasan hidup. Dan ini semua bisa dicapai pada usia muda!
Saya sering mendengar bahwa bagian perjalanan yang paling gelap dan sulit ditaklukkan adalah satu tahap akhir sebelum mencapai sukses. Hal ini sesuai dengan The Darkest Theory pada orang-orang sukses. Ibaratnya, seorang Ibu akan merasakan masa paling sakit dalam kehamilannya adalah pada 8 dan 9 bulan, namun setelah itu dia akan tersenyum menggendong buah hatinya. Ibaratnya, seorang yang naik tangga akan merasakan kelelahan yang luar biasa saat sudah di anak tangga terakhir, namun setelah itu dia akan tersenyum mencapai puncak. Ibaratnya, waktu malam paling gelap adalah pada saat dini hari karena bulan telah menghilang dan matahari belum muncul, namun setelah itu sang mentari pagi mulai bersinar memberikan pagi yang segar, sejuk, dan indah.
Saya sendiri pernah membuktikan hal ini dalam konteks kecil. Tetapi kini, saya menginginkan bukti akan teori tersebut dalam konteks yang lebih besar, yaitu dalam hidup saya. Dan saya percaya, jika teori ini juga berlaku dalam suatu lingkungan yang besar seperti negara, maka di balik semua polemik yang ada saat ini, Indonesia tak lama lagi akan menjadi negara besar yang sukses.
Yuk, sama-sama jadi orang sukses!
Salam kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H